Roh Kudus dan Tanda Ajaib

Topik Roh Kudus dan tanda ajaib sangat menarik, dikalangan kebanyakan denominasi Roh Kudus tidak akan dibicarakan tanpa menyinggung tanda ajaib. Tanda ajaib merupakan salah satu bagian terpenting dari pekerjaan Roh Kudus. Alkitab mengindikasikan bahwa Bapa mengutus Roh Kudus sebagai “agen” yang melaluiNya, Dia melakukan berbagai tanda ajaib maupun mujizat. Melalui tanda ajaib, Allah juga telah meneguhkan beberapa orang untuk menjadi utusanNya. Tanda ajaib telah memenuhi beberapa nubuatan dan tanda ajaib juga bekerja untuk membuktikan Yesus sebagai Mesias.

Selain pembahasan tentang sumber dan sifat dari tanda ajaib itu, problema terbesar yang kita hadapi saat ini adalah, masih berlakukah tanda ajaib sekarang ini? Semuanya ini harus dimengerti dengan jelas dan dengan jujur harus diterima realita tentang siapakah, apakah, kapankah, bagaimanakah tentang tanda ajaib.

A. Siapakah Sumber Dari Tanda Ajaib Itu?

Tanda ajaib itu berlangsung karena kuasa Allah dan bukan semata-mata karena kekuatan iman yang dimiliki seseorang. Pilipi 2:6, 7 mengatakan, “Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.”

Yesus telah menghampakan diriNya dan Dia melakukan tanda ajaib. Dia melakukan tanda ajaib melalui kuasa Roh yang ada padaNya. Matius 12:28 mengatakan, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Dia memberikan beberapa kuat kuasa kepada 70 orang murid, “.... dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu (Lukas 10:9,17), dan juga kepada para rasul pada saat pelayananNya, Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu” (Matius 10:1). Semua ini bisa berlangsung karena Roh Kudus yang ada menyertai mereka.

Setelah para rasul dibaptis dengan baptisan Roh Kudus mereka memiliki kuasa yang lebih besar lagi. Hanya para rasul yang memiliki kuasa untuk melakukan tanda ajaib pada masa hari Pentakosta. (Kisah Rasul 2:3). Sedangkan beberapa orang yang lain bisa melakukan tanda ajaib setelah para rasul menumpangkan tangan ke atas mereka seperti Stepanus dan Pilipus (Kisah 6:5,6; 8:6).

Jika kita perhatikan dalam Matius 10:1, dimana para rasul telah diberi kuasa untuk mengusir roh jahat tetapi pada suatu saat mereka gagal menyembuhkan orang yang kerasukan roh jahat. Hal ini terjadi bukan karena mereka tidak mempunyai kuasa untuk mengusir roh jahat, tetapi karena mereka tidak memiliki iman (Matius 17:20). Masalah iman bukan terletak pada ayah yang memiliki anak tersebut, tetapi kepada rasul itu sendiri. Untuk bisa melakukan tanda ajaib pertama-tama kuasa harus diberikan. Kemudian iman yang dibutuhkan agar bisa mempraktekkan kuasa yang diberikan oleh Yesus, contohnya Yesus memberikan kuasa kepada Petrus untuk berjalan di atas air, tetapi Petrus gagal. Hal itu bukan karena Petrus tidak diberi kuasa, tetapi kerena masalah imannya (Matius 14:28-31).

B. Siapakah Yang Bisa Melakukan Tanda Ajaib Itu?

Banyak tanda ajaib palsu yang dipraktekkan oleh para pengajar palsu untuk meyakinkan orang banyak (Ulangan 13:13), namun kita bisa mengenal apakah seseorang itu adalah guru yang benar-benar berasal dari Allah atau tidak (Matius 7:15-20). Allah menginginkan kita untuk menguji setiap pengajar palsu melaui apa yang mereka ajarkan dan apa yang mereka katakan. Firaun telah tertipu oleh perbuatan ahli sihirnya sendiri yang dengan kemampuan “seni” yang mereka miliki berusaha untuk menduplikasi mujizat yang dibuat oleh Musa (Keluaran 7:11). Apa yang mereka lakukan mungkin kelihatannya ajaib, tetapi hal itu tidak cukup membuktikan bahwa ahli sihir Firaun adalah berasal dari Allah. Hal yang sama juga banyak terjadi pada zaman sekarang, dimana banyak orang melalui kepintarannya berusaha untuk melakukan tanda ajaib tetapi tidak bisa membuktikan kalau mereka adalah berasal dari Allah. Pada zaman Alkitab kuasa - kuasa seperti itu bisa saja datang dari kuasa palsu setan (2 Tesalonika 2:9) atau suatu delusi yang sengaja dibiarkan oleh Allah (2 Tesalonika 2:11,12) atau tanda yang dilakukan oleh roh jahat (Wahyu 16:14).

Namun satu hal yang perlu kita pertanyakan saat ini adalah apakah setan masih memiliki kuasa seperti itu hingga saat ini? Kita tahu bahwa Allah telah membiarkan setan mencobai Ayub dan juga kekuatan yang dimiliki oleh roh jahat dalam tubuh seorang muda dalam Markus 5:2-4. Namun bagaimanapun setan tidak pernah memiliki kekuatan yang sebanding dengan tanda ajaib yang asli yang datang dari Allah. Kuasa yang dimiliki setan pada zaman pelayanan Yesus di atas bumi tidak membuktikan bahwa setan dan roh jahat masih bisa melakukan perbuatan seperti itu zaman sekarang ini.

Yesus berkata dalam Markus 16:17,18, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Jika ayat ini diartikan tanpa memperhatikan konteks yang berbicara dan tanpa mrembandingkannya dengan ayat yang lain tentu bisa menghasilkan pengertian yang salah dan semua orang tanpa terkecuali bisa melakukan tanda ajaib. Namun perhatikan apa yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 12:7-11, 27-31 “Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.”

27- 31, “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.”

Pernyataan Paulus ini memberikan kesaksian bahwa tidak semua orang percaya memiliki kekuatan untuk melakukan tanda ajaib. Mereka bisa melakukan tanda ajaib karena Roh Kudus memilih mereka dan sekaligus memberikan kuasa kepada mereka. Mereka yang bisa melakukan tanda ajaib adalah para rasul dan juga beberapa orang terpilih yang mendapatkan tumpangan tangan dari para rasul. Jikalau rasul tidak ada, maka mereka tidak akan bisa melakukannya.

III. Apakah Tanda-tanda Ajaib Itu Telah Berlalu dan
Tidak Akan Terulang Lagi?


Tuhan telah membuktikan banyak hal melalui tanda ajaib. Dia tidak perlu lagi membuktikannya melalui tanda ajaib berikutnya. Contoh: Allah telah membuktikan kelahiran Yesus sebagai benih Roh Kudus melalui kelahiran ajaib dari sang perawan Maria. Jikalau masih ada lagi yang masih meragukan hal itu, maka Allah tidak perlu lagi membuat tanda ajaib yang sama untuk membuktikan jikalau Yesus itu adalah benih Roh Kudus yang lahir dari perawan. Melalui apa yang Dia ciptakan, Allah sekali untuk selamanya memberikan bukti tentang keberadaan dan sifatNya (Roma 1:20). Kebesaran dan kuasa Tuhan telah diungkapkanNya melalui kreativitasNya yang Maha Agung dan Maha Jenius, yaitu melalui kehidupan yang tidak terhitung dalam planet kita sejak hari penciptaan. Dan yang paling menarik adalah semua yang dibutuhkan manusia untuk membuktikan kebesaran dan keagungan itu telah tercipta dalam ciptaan itu sendiri.

Dalam sejarah peradaban manusia, agama politeistik menciptakan banyak ilah untuk membuktikan keberadaan Allah, namun Allah sendiri memilih untuk membuktikan siapa diriNya di Mesir, sebuah negeri dengan sejuta ilah. Karena merasa memiliki banyak ilah, dengan sombongnya Firaun bergumam, “Siapa itu Allah yang kepadaNya aku harus mendengar dan membiarkan bangsa Israel keluar dari negeri Mesir? (Keluaran 5:2). Allah merespon dan menunjukkan kebenaran dan kekuasaanNya atas ilah Mesir melalui perbuatan ajaib. Dia mendemonstrasikan bahwa Dialah satu-satunya Allah yang benar (Keluaran 12:12).

Yitro, bapak mertua Musa mengambil kesimpulan yang benar tentang perbuatan ajaib Allah dalam membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, dia berkata dalam Keluaran 18:11, “Allah tidak perlu membuktikan kepada setiap generasi bahwa Dia adalah satu-satuNya Allah yang benar.”

Gideon pernah bertanya, “Jika Allah bersama dengan kita dimana tanda-tanda ajaib yang dahulu dilakukan nenek moyang kita?” (Hakim 6:13). Dari pertanyaan ini menunjukkan dua hal yaitu bahwa tanda ajaib yang dulu pernah diperbuat Allah di Mesir dan juga dalam perjalanan di padang belantara tidak lagi berlangsung pada zaman Gideon, dan yang kedua adalah bahwa generasi berikutnya juga telah diinformasikan bahwa pernah ada tanda ajaib berlangsung di antara nenek moyang mereka. Hal yang sama berlangsung pada zaman Yesus bahwa semua tanda ajaib itu berlaku agar orang-orang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan hal itu akan diberitakan kepada setiap generasi. Kesimpulannya adalah tidak perlu lagi diperbuat tanda ajaib yang sama untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah (Yohanes 20 :30, 31).

IV. Apakah Tujuan Dari Tanda Ajaib Itu?

Ada beberapa tujuan mengapa Allah melakukan tanda ajaib:

∙ Menunjukkan belas kasihan kepada manusia, “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala” (Matius 9:36).

∙ Melalui tanda ajaib Allah menunjukkan bahwa diriNya adalah satu-satunya Allah yang benar Allah yang di atas segala ilah Mesir, ”.... dan supaya engkau dapat menceriterakan kepada anak cucumu, bagaimana Aku mempermain-mainkan orang Mesir dan tanda-tanda mujizat mana yang telah Kulakukan di antara mereka, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN” (Keluaran 10:2) dan Allah diatas segala ilah Kanani, “Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini. Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali." Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!" (1 Raja 18:36-39)

∙ Allah ingin menunjukkan keberadaanNya melalui penciptaanNya yang ajaib.

∙ Allah ingin membuktikan Yesus sebagai AnakNya melalui tanda ajaib, “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini” (Yohanes 20:30).

∙ Tuhan menetapkan orang-orang tertentu (para rasul ) sebagai jurubicaraNya melalui tanda ajaib, mujizat dan kuasa, “Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul, telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa” (2 Korintus 12:12).

∙ Allah menggunakan kuasa IlahiNya untuk mengungkapkan FirmanNya melalui Roh Kudus dengan memilih beberapa orang tertentu untuk menuliskannya, ”.... yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus” (Efesus 3:3-5).

∙ Firman itu bukan saja diberikan secara ajaib tetapi juga diteguhkan dengan tanda ajaib dan mujizat, “Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidak-taatan mendapat balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkanAllah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya” (Ibrani 2:2-4). Allah meneguhkan FirmanNya melalui tanda ajaib. Contoh: Dia menggunakan tanda ajaib untuk membuka pintu keselamatan bagi orang kafir (non-Yahudi) (Kisah Rasul 10:47), begitu juga dengan keselamatan bagi orang-orang Samaria (Kisah Rasul 8:14-19).

Kesimpulan:

Tanda ajaib dan Mujizat dilakukan melalui pekerjaan Roh Kudus untuk membuktikan bahwa Allah adalah Allah dan Dia telah menunjukkan diriNya kepada kita melalui firmanNya. Roh Kudus sekarang ini tetap membimbing kita tetapi bukan secara langsung sehingga kita bisa melakukan tanda ajaib seperti yang terjadi pada orang Kristen abad pertama, namun saat ini Dia membimbing kita melalui firman Allah. Kita harus menguji setiap guru melalui apa yang mereka ajarkan dan bukan melalui perbuatan-perbuatan ajaib yang mereka lakukan. Sebab begitu banyak tanda ajaib palsu yang telah berlaku selama ini. Berhati-hatilah!

Sumber:
1. Mike Cope, Truth For Today, Miracles and The Holy Spirit, 202 South Locust Searcy AR., p. 31-36.
2. H. Leo Boles, The Holy Spirit, His Personality, Nature and Works, Faith and Facts Press, p. 171-174.