Nubuatan Tentang Mesias

Setelah Yesus selesai mengajar di Bait Allah, Yesus pergi ke luar dan duduk di atas bukit Zaitun, lalu murid-murid-Nya menemui Dia dan menanyakan beberapa pertanyaan yang telah dibicarakan oleh Yesus tentang hari runtuhnya Bait Allah. Yesus begitu banyak memberi informasi kepada murid-murid-Nya termasuk kedatangan mesias-mesias palsu pada akhir zaman (Matius 24:1-24). Begitu pentingkah hal ini sehingga Tuhan kita Yesus Kristus yaitu Mesias membicarakannya dengan murid-murid-Nya? Tentu saja sangat penting, karena tidak satupun kata atau informasi yang keluar dari mulut Yesus akan berlalu dengan sia-sia (Matius 24:35). Untuk membuktikan betapa pentingnya informasi yang diberikan Yesus itu, kita harus terlebih dahulu menyimak apa sebenarnya arti kata Mesias itu.

Mesias atau Al-masih berasal dari bahasa Ibrani yaitu Masyakh yang artinya, “yang diurapi oleh Tuhan?1 Menurut Kamus Webster’s Encyclopedia Deluxe Edition, Mesias adalah seorang pemimpin dan penyelamat orang Yahudi yang kedatangan-Nya telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama.2

Menurut kamus Alkitab bahasa Inggris, Mesias berasal dari bahasa Ibrani Mashiah yang artinya yang diurapi.3

Dari ketiga kamus di atas yang mendukung subyek kata ini adalah kamus Webster yang membicarakan bahwa Mesias itu telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Hal inilah yang harus diketahui oleh semua orang khususnya orang Kristen agar tidak terbawa arus ajaran sesat bahwa Mesias yang benar adalah Mesias yang menggenapi nubuatan-nubuatan dalam Perjanjian Lama sebab Mesias sendiri yaitu Yesus telah mengatakan dalam Matius 24:24, “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” Untuk mengetahui Mesias yang asli kita harus melihat kepada nubuatan-nubuatan berikut ini.

A. Mesias itu disebut anak Daud (2 Samuel 7:12; Matius 1:1)

Kita mengetahui bahwa dalam 2 Samuel 7:12 ini ada dua nubuatan yang sering kita sebut sebagai “nubuatan ganda.” Nubuatan pertama ditujukan kepada Salomo yang akan naik tahta menggantikan Daud. Dan nubuatan kedua adalah Mesias yang menjadi raja selama-lamanya. Bagaimanakah nubatan ini cocok dengan Mesias atau Yesus? Hal inilah yang perlu kita simak. Dalam bahasa Alkitab kalau Yesus atau Mesias disebut Anak Daud bukan berarti Mesias itu anak kandung Daud seperti: Amnon dari Ahinoam Kileab dari Abigael, Absalom dari Maakha, Adonia dari Hagit, Sifaca dari Abital, Yitream dari Egla. Ada enam anak kandung Daud yang lahir di Hebron (2 Samuel 3:2-5). Selain itu ada lagi anak-anak Daud yang lahir di Yerusalem yaitu: Simea, Sebab, Natan dan Salomo, Yibhar, Elisama, Elyada, Elifelet. Jadi ada 14 anak-anak Daud yang dilahirkan oleh para istrinya belum terhitung dari gundik-gundiknya (1 Tawarikh 3:1-4). Tetapi Mesias disebut Anak Daud karena Mesias itu lahir dari keturunan Daud. Hal ini dapat kita fahami kalau kita melihat silsilah Yesus dalam kitab Matius 1:1-17.Di sanalah terdapat garis keturunan Daud sampai kepada Mesias melalui Yusuf. Dan kitab Lukas pasal 3:23-38 garis keturunan Daud sampai kepada Mesias melalui Maria. Jadi baik melalui garis keturunan Yusuf maupun melalui garis keturunan Maria, kedua garis keturunan ini berpusat pada Daud melalui Salomo dalam kitab Matius dan Natan dalam kitab Lukas. Perhatikanlah diagram berikut ini.

Daud
   
Salomo
Seltiel
Natan
Er
Maat
Rehabeam
Zerubabel
Matata
Elmedan
Nagai
Abia
Abihud
Mira
Kosam
Hesli
Asa
Elyakim
Melea
Adi
Nahum
Yosafat
Azor
Elyakhim
Malkhi
Amos
Yoram
Zadok
Yoram
Neri
Marica
Uzia
Akhim
Yusuf
Siltiel
Yusuf
Yotam
Eliud
Yehuda
Zerubabel
Yanai
Ahas
Eleazar
Simeon
Risa
Malkhi
Hizkia
Matan
Lewi
Yohanan
Lewi
Manasye
Yakub
Matan
Yoda
Matat
Amon
Yusuf
Yorim
Yosekh
Eli
Yosia
YesusEliazer
Simea
Yusuf
Yekhaya
YesuaMaticaYesus

Dari silsilah di atas kita dapat memahami bahwa Yesus (Mesias) benar-benar keturunan Daud baik dari Yusuf maupun dari Maria sehingga Mesias disebut anak Daud dalam Matius 1:1. Jadi kalau ada orang yang mengaku dirinya mesias atau yang diurapi bukan dari keturunan Daud berarti Ia adalah mesias palsu (Matius 24:24) karena tidak sesuai dengan nubuatan di atas sebagai Anak Daud.

B. Lahir di Betlehem (Mikha 5:1)

Kalau kita melihat Mikha 5:1 dengan jelas sekali nabi Mikha yang diilhami oleh Allah menubuatkan bahwa Mesias akan lahir di Betlehem tempat kelahiran Daud (1 Samuel 16:1-13). Lebih kurang 700 tahun sebelum Mesias lahir di Betlehem telah dinubuatkan oleh Mikha bahwa Raja yang diurapi itu akan lahir di kota yang kecil itu. Meskipun kota Betlehem begitu kecil tetapi pengharapan seluruh bangsa Israel bahkan seluruh dunia adalah Betlehem, yang lama tidak diperhitungkan orang namun Allah akan meninggikan Betlehem sama dengan meninggikan bukit Zion dan Yerusalem (Mikha 4:8), karena Mesias akan lahir di Betlehem. Nubuatan mereka tentang kelahiran Mesias dari Betlehem mengingatkan kita kepada 1 Samuel 17:12, yang menceritakan keperkasaan Daud melawan pahlawan orang Filistin yaitu Goliat. Namun Daud dengan nama Allah dapat menghancurkan kesombongan dan keangkuhan Goliat. Daud yang dari Betlehem Efrata telah menghancurkan kesombongan dan keangkuhan Goliat. Mesias yang lahir di Betlehem Efrata telah menghancurkan kuasa setan. Jadi setiap orang yang mengaku dirinya mesias kalau ia tidak lahir di Betlehem Efrata maka ia adalah mesias palsu (Matius 24:24) karena tidak sesuai dengan nubuatan Mikha 5:1.

C. Lahir dari Seorang Perawan (Yesaya 7:14)

Kelahiran Yesus dari seorang perawan telah dinubuatkan oleh Yesaya ± 700 tahun sebelum Yesus lahir. Dan proses bagaimana Maria seorang perawan mengandung dari Rohkudus dapat kita lihat dalam Matius 1:18-25 dan Lukas 2:1-7. Memang secara akal sehat kita tidak dapat menerima peristiwa ini. Namun kita harus yakin bahwa yang bekerja di sini bukan manusia tetapi Tuhan. Untuk memahami peristiwa ini, kita membutuhkan iman yang teguh dan iman yang murni. Memang dalam terjemahan Alkitab terjemahan baru, kata perawan (anak dara) tidak terdapat dalam Yesaya 7:14. Tetapi yang anehnya dalam terjemahan yang sama yaitu di kitab Matius 1:23 terdapat kata anak dara, padahal Matius 1:23 ini dikutip dari Yesaya 7:14. Jadi untuk mempelajari peristiwa ini kita harus mempergunakan Alkitab terjemahan lama khusus untuk Yesaya 7:14.

Ada banyak orang yang tidak mau menerima peristiwa ini karena ini tidak masuk akal namun mereka lupa bahwa di ayat itu sendiri Tuhan telah berbicara melalui hambanya Yesaya bahwa Tuhan akan memberitakan suatu tanda, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang anak dara mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” (Yesaya 7:14 a).

Kalau kita mau membuka mata hati kita untuk menerima informasi yang datang dari firman Tuhan, kita tidak akan memiliki masalah tentang peristiwa kelahiran Mesias dari seorang perawan, tetapi jika kita tidak memiliki motif yang benar apa pun yang dikatakan firman Tuhan, kita tetap menolaknya meskipun hal itu begitu sederhana sama seperti Firaun mengeraskan hatinya untuk firman Allah yang disampaikan oleh Musa (Keluaran 7:13).

Mesias telah lahir dari seorang perawan sesuai nubuatan Yesaya 7:14 dan kegenapannya Matius 1:23. Jadi jika ada orang yang mengatakan dirinya mesias tetapi ia tidak lahir dari seorang perawan, berarti ia adalah mesias palsu (Matius 24:24).

D. Dipanggil Keluar dari Mesir (Hosea 11:1)

Untuk memahami nubuatan ini kita harus terlebih dahulu melihat kembali ke kitab Matius bagaimana proses kelahiran Mesias (Yesus). Setelah bayi Yesus lahir di Betlehem dari seorang perawan sesuai dengan nubuatan nabi Mikha dan nabi Yesaya, orang Majus dari Timur (kemungkinan besar dari Persia) datang melihat Mesias yang baru lahir itu karena mereka melihat petunjuk Tuhan melalui bintang sampai kepada Herodes. Dan akhirnya melalui para ahli Taurat yang dikumpulkan oleh Herodes, Mesias akan lahir di Betlehem, maka orang Majus itu pergi ke Betlehem menemui Yesus untuk menyembah Raja yang baru lahir itu. Namun Herodes tidak pernah menemukan bayi Yesus karena para orang Majus tidak memberitahukannya kepada Herodes karena Tuhan telah memperingatkan mereka melalui mimpi (Matius 2:1-12). Lalu untuk menyelamatkan bayi Yesus dari tindakan kebrutalan Herodes, Allah menyuruh Yusuf membawa Maria dan Bayinya menyingkir ke Mesir, sehingga ketika Herodes membunuh semua bayi laki-laki yang berumur 2 tahun ke bawah, bayi Yesus terluput karena sudah diselamatkan Tuhan terlebih dahulu ke Mesir. Inilah yang merupakan latar belakang agar kita dapat memahami nubuatan ini.

Setelah Herodes mati, kembali malaikat Tuhan memperingatkan Yusuf dalam mimpi agar membawa pulang Yesus ke tanah Israel. Dan malaikat Tuhan melalui mimpi tetap memberi informasi kepada Yusuf agar Yusuf membawa Yesus ke Galilea, dan tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret untuk menggenapi nubuatan bahwa Mesias disebut orang Nazaret (Matius 2:19-23; Matius 26:71).

Nubuatan Hosea 11:1 telah digenapi dalam Matius 2:20. Allah telah memanggil Anak-Nya yaitu Mesias dari Mesir. Mesias yang lahir di Betlehem Efrata yang keturunan Daud dan lahir dari seorang perawan harus dipanggil dari Mesir. Maka jika ada orang yang mengaku dirinya mesias tetapi ia tidak pernah dipanggil Allah dari Mesir berarti ia adalah mesias palsu (Matius 24:24).

E. Dijual 30 keping perak (Zakaria 11:12)

Di dalam kitab Matius 27:9-10, kita dapat melihat kegenapan dari nubuatan Zakharia 11:12, bahwa Yudas Iskariot mengkhianati Tuhannya dengan harga seorang budak, 30 keping perak (Keluaran 21:32). Dapatkah kita bayangkan bagaimana Yudas Iskariot begitu meremehkan Yesus tetapi perbuatan Yudas Iskariot itu telah dipergunakan Tuhan untuk meneruskan rencana keselamatan umat manusia, tanpa disadari oleh Yudas Iskariot. Jadi nubuatan ini kita dapat mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh Mesias, karena itu jika seorang mengaku dirinya Mesias berarti ia pembohong karena hanya Yesus menggenapi nubuatan Zakharia 11:12.

F. Seseorang yang ditinggalkan Allah (Mazmur 22:2)

Allah tidak meninggalkan siapa pun hamba-Nya yang taat kepada-Nya. Tetapi Daud menubuat-kan bahwa ada saatnya dimana Allah akan meninggalkan Mesias. Hal ini dapat kita lihat ketika Yesus tergantung di atas kayu salib dan semua dosa manusia tertimpa atas diri-Nya. Pada saat itulah Allah meninggalkan Dia sehingga Yesus berseru, ”Eli, Eli, lama sabakhtani?” Yang artinya: “AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46), itulah peristiwa yang kedua terakhir sebelum Ia menyerahkan diri-Nya kepada Allah. Perlu kita ketahui bahwa Allah adalah kudus (1 Petrus 1:16), sehingga tidak boleh dicemarkan oleh dosa. Itulah sebabnya Allah harus meninggal- kan Yesus ketika Yesus memikul dosa semua manusia. Inilah wujud kasih Allah kepada manusia sampai mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk mati di kayu salib dan berpisah dengan Allah Bapa (Yohanes 3:16). Yesus berpisah dengan Allah hanyalah sementara waktu tetapi setelah Yesus membasuh/menyucikan dosa manusia dengan darah-Nya (Wahyu 1:5) Ia kembali bersama dengan Allah untuk selama-lamanya sehingga maut dikalahkan dan Kristus bangkit dari kuasa maut (1 Korintus 15:54-57).

Setiap orang yang hidup dalam dosa ia terpisah dari Allah (Yesaya 59:1, 2) tetapi orang yang berjalan dalam terang akan tetap bersekutu dengan Allah (1 Yohanes 1:7). Jadi Mesias yang asli adalah Mesias yang telah menggenapi nubuatan Daud dalam Mazmur 22:2. Dan hanya Yesus Kristuslah yang menggenapi nubuatan ini.

G. Dibangkitkan (Mazmur 16:10)

Kalau Anda mambaca Alkitab, pernahkah Anda menemukan seseorang yang telah mati namun bangkit kembali dan tidak pernah mati lagi? Saya kira Anda setuju dengan saya bahwa hanya satu orang dalam Alkitab yang telah mati dan bangkit kembali lalu hidup selama-lamanya yaitu Mesias yang telah dijanjikan Allah kepada Hawa, Abraham, Daud dan kepada bangsa Israel (Kejadian 3:15; Kejadian 12:3; 2 Samuel 7:12 dan Ulangan 18:15).

Memang ada banyak orang-orang telah dihidupkan Allah dari mati tetapi mereka mati kembali, seperti anak seorang janda di Sarfat (1 Raja-raja 17:7-24), anak kepala rumah ibadah, Yairus (Matius 9:18-26), anak muda di Naim (Yohanes 7:11-17), Lazarus (Yohanes 11:1-44), Dorkas (Kisah Rasul 32:43) dan Euthikus (Kisah Rasul 20:9-10). Namun untuk orang yang telah mati dan dibangkitkan kembali lalu hidup selama-lamanya itu ditujukan hanya kepada Mesias yaitu Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus Kristus telah nyata bagi orang-orang yang hidup pada abad pertama khususnya para rasul Kristus dan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Disamping para saksi tersebut, Rohkudus juga mengatakan kepada kita melalui karya-Nya itu, firman Tuhan (Matius 28:1-10; Markus 16:1-8; Lukas 24:1-12; Yohanes 20:1-10; Kisah Rasul 2:29-36 dan 1 Korintus 5:1-4).

Jadi Mesias yang asli adalah Mesias yang telah pernah mati kemudian bangkit lalu hidup selama-lamanya yaitu Yesus Kristus karena hanya Dialah yang menggenapi nubuatan Mazmur 16:10 di dalam kitab Matius 28; Markus 16; Lukas 24 dan 20, juga di kitab-kitab yang lain.

Kesimpulan

Mesias adalah Anugerah Ilahi yang Agung yang tidak ada taranya, karena itu Allah tidak tanggung-tanggung dalam merencanakan kedatangan Mesias selama ± 4000 tahun. Disamping itu Allah juga memberi nubuatan tentang Mesias itu agar orang-orang yang percaya kepada Tuhan tidak tertipu atau tersesat oleh mesias-mesias palsu yang telah dinubuatkan oleh Mesias itu sendiri dalam Matius 24:24, “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.” Seseorang mengatakan bahwa ada 333 nubuatan dalam Perjanjian Lama yang ditujukan kepada Yesus/Mesias, oleh sebab itu yang telah kita bahas ada 7 dan masih ada ratusan nubuatan lain yang berbicara mengenai Mesias. Karena itu jika ada yang mengaku dirinya sebagai mesias dan tidak mengikuti nubuatan-nubuatan tersebut di atas, jangan percaya! Karena Mesias yang benar/asli adalah Mesias yang menggenapi semua nubuatan tentang diri-Nya, itulah Yesus Kristus orang Nazaret yang telah lahir sebagai manusia dan bekerja untuk manusia dan mati untuk dosa manusia dan bangkit sebagai yang sulung bagi manusia dan yang hidup selama-lamanya sebagai contoh kepada manusia.

Karena itu marilah kita menyelidiki firman Tuhan dengan seksama seperti yang dilakukan oleh orang Berea (Kisah Rasul 17:11) agar kita tidak diombang-ambingkan oleh pengajaran mesias-mesias yang palsu. “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga” (Matius 24:24).

Nubuat-nubuat tentang Yesus dan penggenapannya di dalam Perjanjian Baru membuktikan bahwa Alkitab itu diilhami oleh Allah.

Daftar Pustaka:
1. Kamus Alkitab Terjemahan Baru, LAI, 2003, hal. 321.
2. The New Lexicon Webstern Encyclopedia Dictionary Delux edition, Lexicon Publications, INC., 1992, hal. 627.
3. A.C. Fausset, Fauseet’s Bible Dictionary, Zondervan Publication House, Grand Rapinds, Michigan, 1971 hal. 470.