Mengakui Kristus
Rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa melibatkan pengakuan kepercayaan kita bahwa Yesus itu adalah Kristus dan Anak Allah yang hidup. Orang-orang hanya dapat mengetahui iman kita kepada Kristus hanya apabila kita mengakuinya. Di Kaisaria Filipi Yesus bertanya kepada murid-muridNya, “kata orang siapakah Anak Manusia itu?” (Matius 16:13-19). Orang-orang tidak yakin bahwa Yesus adalah Mesias. Beberapa berpendapat bahwa Dia adalah Yohanes pembaptis, yang lain berpendapat bahwa Dia adalah Yeremia, Elia atau salah seorang nabi. Tetapi Simon Petrus yakin bahwa Yesus adalah Kristus. Dia mengakui, “Engkaulah Mesias Anak Allah yang hidup” (Matius 16:16). Yesus berkata kepada Petrus bahwa dia akan diberkati sebab dia membuat pengakuan itu. Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 16:17). Setiap orang yang membuat pengakuan yang sama seperti yang dilakukan oleh Petrus akan diberkati.
Ketika kita mengaku bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup, maka kita mengakui ke-IlahianNya. Yohanes menulis, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1). Dia kemudian menjelaskan siapakah firman itu, “Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita” (Yohanes 1:14). Yesus adalah “Imanuel” yang berarti “Allah beserta kita” (Matius 1:23). Ketika kita mengaku bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup, maka kita mengakui bahwa Dia dilahirkan dari seorang perawan (Yesaya 7:14; Matius 1:23). Kita juga mengakui bahwa Dia hidup dengan sempurna, tanpa dosa (1 Petrus 2:21, 22; Ibrani 4:14, 15). Pengakuan ini termasuk percaya bahwa mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus adalah nyata untuk membuktikan ke-IlahianNya (Yohanes 3:2; 20:30, 31).
Ketika kita membuat pengakuan yang baik bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, maka kita telah menerima otoritasnya (Matius 28:18-20). Otoritas kita bukan Musa atau Elia atau salah seorang nabi. Kita harus mendengarkan Yesus Kristus (Matius 17:5). Kita akan dihakimi oleh Kristus dan firmanNya pada hari akhir (Yohanes 12:48; Kisah Rasul 17:30, 31).
Ketika kita mengaku Kristus, kita juga menyerahkan diri kita sendiri untuk menjadi hamba-hambaNya. Paulus menulis, “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran” (Roma 6:17, 18). Kita harus menetapkan dalam benak kita bahwa kita akan taat (Matius 6:24). Jika kita mengaku Kristus, berarti kita akan mematuhi semua perintahNya (Matius 7:21-23; Yohanes 14:15).
Sebagai tambahan kepada peristiwa di Kaisarea Filipi ketika Petrus mengakui Kristus, dia juga menjelaskannya pada kesempatan yang lain bahwa dia percaya Yesus itu adalah Kristus dan Anak Allah yang hidup (Yohanes 6:6a).
Banyak lagi yang lain yang mengakui Kristus. Yohanes pembaptis mengakui Kristus sebagai “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:2a).
Setelah Filipus memberitakan Kristus kepadanya, sida-sida dari Etiopia mengaku, “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah” (Kisah Rasul 8:37). Hanya dengan cara itulah Filipus dapat mengetahui bahwa sida-sida itu telah percaya. Maka Filipus-pun membaptiskan dia (Kisah Rasul 8:38). Jika kita ingin pergi ke surga, kita juga harus membuat pengakuan yang sama seperti yang dilakukan oleh sida-sida itu (Matius 10:32, 33; 1 Yohanes 4:15).
Ada juga orang-orang yang tidak mengakui Kristus. Orang tua dari orang buta yang disembuhkan oleh Yesus tidak mengaku Dia (Yohanes 9:22). Mereka percaya kepadaNya, tetapi tidak mau mengakui Dia oleh sebab itu mereka tidak dapat diselamatkan. Ini menunjukkan kepada kita bahwa iman saja tidak menyelamatkan.
Seseorang tidak dapat menjadi seorang Kristen kecuali dia mengaku bahwa Yesus itu adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (Roma 10:9, 10). Suatu saat nanti, semua orang akan mengakui Kristus (Roma 14:11, 12; Filipi 2:9-11). Tetapi jika kita menunggu sampai hari penghakiman untuk mengakui Kristus, itu sudah terlambat! “Hari inilah hari keselamatan” (2 Korintus 6:2). Jika Anda percaya bahwa Yesus Kristus itu adalah Anak Allah, maka akuilah Dia hari ini dan dibaptiskan ke dalam Dia (Galatia 3:26-27).
Ketika kita mengaku bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup, maka kita mengakui ke-IlahianNya. Yohanes menulis, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1). Dia kemudian menjelaskan siapakah firman itu, “Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita” (Yohanes 1:14). Yesus adalah “Imanuel” yang berarti “Allah beserta kita” (Matius 1:23). Ketika kita mengaku bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah yang hidup, maka kita mengakui bahwa Dia dilahirkan dari seorang perawan (Yesaya 7:14; Matius 1:23). Kita juga mengakui bahwa Dia hidup dengan sempurna, tanpa dosa (1 Petrus 2:21, 22; Ibrani 4:14, 15). Pengakuan ini termasuk percaya bahwa mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Yesus adalah nyata untuk membuktikan ke-IlahianNya (Yohanes 3:2; 20:30, 31).
Ketika kita membuat pengakuan yang baik bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, maka kita telah menerima otoritasnya (Matius 28:18-20). Otoritas kita bukan Musa atau Elia atau salah seorang nabi. Kita harus mendengarkan Yesus Kristus (Matius 17:5). Kita akan dihakimi oleh Kristus dan firmanNya pada hari akhir (Yohanes 12:48; Kisah Rasul 17:30, 31).
Ketika kita mengaku Kristus, kita juga menyerahkan diri kita sendiri untuk menjadi hamba-hambaNya. Paulus menulis, “Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran” (Roma 6:17, 18). Kita harus menetapkan dalam benak kita bahwa kita akan taat (Matius 6:24). Jika kita mengaku Kristus, berarti kita akan mematuhi semua perintahNya (Matius 7:21-23; Yohanes 14:15).
Sebagai tambahan kepada peristiwa di Kaisarea Filipi ketika Petrus mengakui Kristus, dia juga menjelaskannya pada kesempatan yang lain bahwa dia percaya Yesus itu adalah Kristus dan Anak Allah yang hidup (Yohanes 6:6a).
Banyak lagi yang lain yang mengakui Kristus. Yohanes pembaptis mengakui Kristus sebagai “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:2a).
Setelah Filipus memberitakan Kristus kepadanya, sida-sida dari Etiopia mengaku, “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah” (Kisah Rasul 8:37). Hanya dengan cara itulah Filipus dapat mengetahui bahwa sida-sida itu telah percaya. Maka Filipus-pun membaptiskan dia (Kisah Rasul 8:38). Jika kita ingin pergi ke surga, kita juga harus membuat pengakuan yang sama seperti yang dilakukan oleh sida-sida itu (Matius 10:32, 33; 1 Yohanes 4:15).
Ada juga orang-orang yang tidak mengakui Kristus. Orang tua dari orang buta yang disembuhkan oleh Yesus tidak mengaku Dia (Yohanes 9:22). Mereka percaya kepadaNya, tetapi tidak mau mengakui Dia oleh sebab itu mereka tidak dapat diselamatkan. Ini menunjukkan kepada kita bahwa iman saja tidak menyelamatkan.
Seseorang tidak dapat menjadi seorang Kristen kecuali dia mengaku bahwa Yesus itu adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (Roma 10:9, 10). Suatu saat nanti, semua orang akan mengakui Kristus (Roma 14:11, 12; Filipi 2:9-11). Tetapi jika kita menunggu sampai hari penghakiman untuk mengakui Kristus, itu sudah terlambat! “Hari inilah hari keselamatan” (2 Korintus 6:2). Jika Anda percaya bahwa Yesus Kristus itu adalah Anak Allah, maka akuilah Dia hari ini dan dibaptiskan ke dalam Dia (Galatia 3:26-27).