Dapatkah Gereja Perjanjian Baru Direproduksi Sekarang Ini?

Sungguh sayang, ada orang-orang di antara kita yang akan memberikan jawaban negatif terhadap pertanyaan di atas. Perjanjian Baru bukanlah sebuah pola yang harus diikuti bagi orang-orang yang demikian, sehingga tidak ada jalan untuk mereproduksi Gereja Perjanjian Baru sekarang ini. Dan bagi mereka tidak perlu mereproduksi Gereja Perjanjian Baru. Mereka senang dengan konsep mereka dimana Gereja tidak berarti apa-apa lebih dari pada sebuah denominasi dan bahwa kita harus berpartisipasi dan bersekutu dengan dunia denominasi. Mereka percaya bahwa adalah salah kalau kita spesifik di dalam pengajaran dan praktek, karena mereka percaya bahwa pengajaran dan praktek yang demikian bertentangan dengan ajaran Kristus.

Semua itu berawal dari ketidak-percayaan (Ibrani 3:12). Kelihatannya mereka tidak takut kepada Allah dan tidak perlu mentaati firmanNya (Pengkhotbah 12:13). Mereka percaya bahwa sesungguhnya tidak ada cara untuk mengetahui kebenaran (Yohanes 8:32) dan seperti orang Israel pada zaman Hakim-hakim, setiap orang melakukan apa saja yang benar menurut pandangannya sendiri (Hakim-hakim 17:6; 21:25). Tidak heran jika kita mendengar perlunya “hermeneutika baru” (cara yang baru dalam mengartikan Alkitab) dan juga kita pelajari adanya usaha-usaha untuk merestrukturisasi (membentuk kembali) Gereja. Hal ini menyedihkan tetapi benar bahwa para penyokong ketidak-percayaan ini agaknya telah berhasil dalam upaya mereka untuk merubah Gereja. Baru-baru ini saya menerima sepucuk surat yang mengindikasikan bagaimana suksesnya mereka. Isi surat itu berbunyi demikian: “Jumlah jemaat kami telah bertumbuh pesat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Saya tidak percaya itu terjadi karena kuatnya pengajaran Firman Allah sebagaimana mestinya .... kami memiliki sejumlah keluarga yang kelihatannya sangat liberal pada beberapa hal, seperti tentang kawin, cerai dan kawin kembali, peran wanita di dalam jemaat, semua yang mengaku telah dibaptis untuk jalan keampunan dosa di dalam semua denominasi adalah anggota-anggota gereja. Orang-orang yang menulis atau mengatakan segala sesuatu untuk menentang hal-hal yang telah disebutkan di atas adalah anjing-anjing penjaga dan tidak ada yang lebih baik mereka lakukan selain mencoba untuk memecah-belah gereja karena tradisi-tradisi manusia .... saya hanyalah seorang petani dusun yang sudah tua dengan pendidikan akhir SLTA, tetapi saya masih percaya bahwa yang dimaksud Allah adalah apa yang difirmankanNya di dalam Alkitab ....”

Alkitab adalah firman Allah yang diwahyukan kata perkata dan itu adalah pola untuk semua yang kita lakukan dalam pelayanan kepada Allah (1 Korintus 12:13; 2 Petrus 1:3; 2 Timotius 3:16). Tanpa fondasi yang kuat ini, maka rumah rohani setiap orang akan roboh (Matius 7:24-27).

Benih Itu Adalah Firman Allah

Saat menjelaskan perumpamaan penabur, Yesus berkata, “Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah” (Lukas 8:11). Firman Allah yang tertabur di dalam hati yang jujur dan baik, jika dipelihara akan mengeluarkan buah dengan sabar (Lukas 8:15). Ketika perkataan kerajaan (Matius 13:19) diberitakan pada hari Pentakosta setelah kebangkitan Kristus, ada orang-orang yang dengan senang hati menerima firmanNya dan dibaptiskan (Kisah Rasul 2:41). Orang-orang ini telah ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gereja pada hari itu juga. Sebagai faktanya, “Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan” (Kisah Rasul 2:47). Gereja ini telah berkembang di seluruh dunia ketika benih ini ditaburkan dan tinggal di dalam hati yang jujur dan baik. Waktu dan tempat tidak dapat merubahnya. Hasilnya selalu sama, firman Allah telah diberitakan, orang-orang percaya dan mentaatinya, dan gereja berdiri (Kisah Rasul 18:8; 1 Korintus 1:2). Fakta ini dicatat oleh Lukas di dalam kitab Kisah Rasul.

Ketika benih, perkataan kerajaan telah ditabur sekarang dan diterima oleh hati yang jujur dan baik dan dipelihara, maka gereja Tuhan berdiri, waktu dan tempat tidak dapat merubahnya, Gereja Perjanjian Baru akan terus bereproduksi.

Tetapi kita harus ingat bahwa supaya gereja bereproduksi harus ada orang yang setia menabur benih (1 Korintus 4:2), dan harus ada juga hati yang jujur dan baik yang akan memelihara firman itu. Firman Allah sempurna (2 Timotius 3:16, 17) dan akan melaksanakan kehendak Tuhan (Yesaya 5:11). Jadi marilah kita dengan setia mengumandangkan firman itu ke seluruh dunia supaya firman itu tinggal di hati yang jujur dan baik. Jangan biarkan orang-orang yang tidak percaya menahan kita dalam menjalankan misi kita.

Contoh Reproduksi Dalam Alkitab

Paulus menulis; “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar” (2 Korintus 3:18). Paulus menegaskan bahwa dia bukanlah pelayan hukum Musa tetapi dia adalah pelayan Injil Kristus (2 Korintus 3:6-18). Kemudian Paulus menunjukkan keunggulan Injil atas hukum Musa ketika dia mengatakan bahwa kemuliaan Tuhan bercahaya di dalam Injil dengan jelas dan terbuka. Ketika kita melihat ke dalam Injil dan mengamati kemuliaan Tuhan, maka kita diubahkan ke dalam rupa yang sama dari keadaan yang mulia kepada kemuliaan oleh Roh Tuhan (2 Korintus 3:18). Maksudnya disini adalah “Reproduksi”. Orang-orang Kristen dapat diubah ke dalam rupa, yang sama dengan gambar Allah oleh Injil yang menyatakan kemuliaan Allah.

Dapatkah Gereja Perjanjian Baru direproduksi sekarang ini? Ya. Di dalam cara yang sama orang-orang Kristen diubah ke dalam gambar Allah. Dengan melihat ke dalam Injil dan mengamati apa yang dikatakannya tentang gereja, dan melakukan apa yang perlu dilakukan untuk menjadi anggota gereja, menyembah, dan hidup dengan benar, maka kita akan memiliki (berada) pada lembaga yang sama seperti yang tertulis dalam Alkitab. Apabila gereja sekarang Alkitabiah dalam nama, penyembahan, pengajaran, organisasi, misi dan sifatnya, maka itulah gereja Perjanjian Baru.

Ketika manusia memutar-balikkan Injil atau menolak untuk melihat kedalamnya sehingga melihat kemuliaan Allah, maka mereka tidak dapat diubah ke dalam rupa yang sama seperti Allah. Dan ketika manusia memutar-balikkan Injil (2 Korintus 2:17), atau dengan teguh pada pendirian untuk melihat ke dalamnya, maka mereka tidak disebut sebagai Gereja Perjanjian Baru (Wahyu 2:5).

Kesimpulan:

Saya memiliki buku di perpustakaan saya, yang berbicara tentang Gereja Perjanjian Baru di seluruh dunia. Di antaranya adalah: The Church In Great Britain, Western Church Directory 1975, Logan Country, Kentrucky Church of Christ, History of Churches of Christian in Texas. Tetapi buku yang paling istimewa berjudul, “The Harvest Field” yang diterbitkan pada tahun 1947 dan di edit oleh Howard L. Schug dan Jessep Sewell. Alasannya karena buku itu milik istimewa salah seorang anggota keluarga saya. Buku ini membicarakan tentang berdirinya gereja di berbagai wilayah dan dari kelompok etnis yang berbeda di Amerika. Buku ini juga menceritakan tentang berdirinya Gereja di Kanada, Alaska, wilayah Hawai, di Meksiko, Kuba, Arizona, Amerika Selatan, Inggris, Belanda, Jerman, Polandia dan negara-negara tetangganya, Rusia, Italia, Afrika, dunia Islam, Filipina, Jepang, Cina, Korea, India, Australia, Slandia Baru dan lain-lain.

Pada pasal penutupnya, buku ini menunjukkan bahwa Gereja telah berdiri di segala tempat dengan cara yang tepat sama bagaimana Gereja pada zaman Perjanjian baru (abad I) berdiri. Saudara-saudara dituntut untuk memberitakan Injil, sehingga gereja berdiri di tempat-tempat lain di seluruh dunia. H.L. Schug menulis, “Jika kita memiliki roh (semangat) Kristus Yesus, maka kita akan melakukan dengan semangat segalanya di dalam kuasa kita untuk membawa Injil ke seluruh dunia, atau setidaknya menolong dan memperlengkapi orang lain untuk melakukan hal itu” (Dialih-bahasakan dari “Spiritual Sword” vol. 24, no. 3, April 1993) .