Baptisan Roh Kudus

Baptisan Roh Kudus adalah merupakan subjek yang sering diperdebatkan karena banyak orang yang salah mengerti sebab mereka belum bisa mempraktekkan 2 Timotius 2:15 b, ayat ini dalam bahasa Inggrisnya adalah Rightly Dividing The Word Of Truth yang artinya menempatkan firman itu dengan tepat, hal ini berhubungan dengan periode Alkitab. Jadi terjemahan bahasa Indonesia khusus untuk 2 Timotius 2:15 b kurang tepat, baik edisi pertama maupun edisi kedua. Bagi kita orang Kristen sangat penting untuk mengetahui periode-periode Alkitab agar dapat menafsirkan firman Tuhan dengan tepat. Kalau kita mengerti periode-periode Alkitab dan mempergunakan hal itu dalam menafsirkan ayat-ayat Alkitab khususnya baptisan Roh Kudus, maka kita tidak akan mengalami kesulitan, sebab ada sekte sekarang ini yang percaya bahwa baptisan Roh Kudus itu masih berlaku sampai sekarang, padahal firman Tuhan tidak berkata seperti itu.

Kalau kita ingin mempelajari baptisan Roh Kudus, kita harus lebih dulu menyimak Yoel 2:28-32, karena ini adalah merupakan latar belakang baptisan Roh Kudus. Jadi praktek nubuatan Yoel 2:28-32 yang mengatakan anak laki-laki dan perempuan akan bernubuat, orang-orang yang tua akan mendapat mimpi, teruna-teruna akan mendapat penglihatan terdapat dalam Kisah Rasul 8:4-25; 19:6, 7; 2:1-13.

Baptisan Roh Kudus bukanlah kepada semua orang yang percaya tetapi Roh Kudus yang tinggal melalui firman adalah untuk semua orang yang percaya (Kisah Rasul 2:38).

Baptisan Roh Kudus Kepada Rasul-rasul

Marilah kita simak Kisah 1:2-11: “Hingga kepada hari Ia dinaikkan, yaitu lepas daripada Ia memberi hukum kepada rasul-rasul yang sudah dipilih-Nya itu dengan kuasa Rohulkudus. Maka kepada mereka itu juga Ia menyatakan diri-Nya kemudian daripada sengsara-Nya pula dengan beberapa kenyataan bahwa Ia hidup, yaitu tatkala Ia kelihatan kepada mereka itu selang empat puluh hari lamanya, dan memberitakan dari hal kerajaan Allah.

Tatkala Yesus berhimpun dengan rasul-rasul, maka dipesankan-Nya kepada mereka itu jangan meninggalkan Yeruzalem, melainkan menantikan Perjanjian Bapa "yang kamu mendengar daripada-Ku itu, karena Yahya membaptiskan orang dengan air, tetapi kamu ini akan dibaptiskan dengan Rohulkudus di dalam sedikit hari lagi." Maka mereka itu yang sudah berhimpun bertanya kepada-Nya, katanya, "Ya Tuhan, pada masa inikah Tuhan membangunkan pula kerajaan bagi bani Israel?" Maka sabda Yesus kepada mereka itu, "Bahwa tiadalah perlu bagi kamu mengetahui masa atau ketika, yang ditetapkan oleh Bapa menurut kuasa-Nya sendiri. Tetapi kamu akan beroleh kuasa kelak apabila Rohulkudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi bagi-Ku, baik di Yeruzalem, baik di seluruh tanah Yudea atau di Samaria, sehingga sampai ke ujung bumi."

Setelah sudah Ia bersabda demikian, maka terangkatlah Ia sedang mereka itu memandang Dia, dan suatu awan meraibkan Dia daripada penglihatan mereka itu. Maka sedang mereka itu lagi menatap Dia ketika naik ke langit itu, tiba-tiba terdirilah dua orang dekat mereka itu berpakaian putih, yang berkata, "Hai kamu orang Galilea, apakah sebabnya kamu berdiri menatap ke langit? Adapun Yesus yang dinaikkan ke surga dari hadapan kamu itu, begitu juga akan turun pula seperti kamu lihat Ia pergi ke surga itu.”

Ada beberapa pertanyaan yang perlu kita pertimbangkan dari ayat-ayat di atas sehingga kita dapat mengetahui dengan sederhana siapakah yang menerima baptisan Roh Kudus itu.

1. Siapakah yang menyaksikan Yesus terangkat ke surga? Para rasul (Kisah rasul 1:2-11).
2. Kepada siapakah Yesus membicarakan kerajaan Allah selama 40 hari 40 malam? Kepada Rasul-rasul (Kisah Rasul 2:2-4).
3. Kepada siapakah Yesus berpesan agar tidak meninggalkan Yerusalem? Kepada rasul-rasul (Kisah Rasul 1:2-4; Lukas 24:49).
4. Untuk apa Yesus berpesan kepada Rasul-rasul agar tidak meninggalkan Yerusalem? Untuk menantikan janji Bapa (Kisah Rasul 1:4; Lukas 24:49).
5. Apakah yang dimaksudkan dengan janji Bapa itu?
Baptisan Roh Kudus (Kisah Rasul 1:5) atau kekuasaan dari tempat tinggi (Lukas 24:49).

Dari pertanyaan-pertanyaan serta jawaban-jawaban di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa baptisan Roh Kudus dijanjikan kepada rasul-rasul dengan kata lain rasul-rasul-lah yang menerima baptisan Roh Kudus di Kisah Rasul 2:1-13, bukan setiap orang percaya.

Ayat lain yang menguatkan bahwa para rasul-lah yang menerima baptisan Roh Kudus adalah Kisah 1:8: “Tetapi kamu akan beroleh kuasa kelak apabila Rohulkudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi bagi-Ku, baik di Yeruzalem, baik di seluruh tanah Yudea atau di Samaria, sehingga sampai ke ujung bumi." Kata “kamu” yaitu orang ke dua jamak dalam ayat 8 ini ditujukan kepada para rasul, karena kepada para rasul-lah Yesus menjanjikan bahwa para rasul akan menerima kuasa. Kapan kuasa itu akan diterima para rasul? kalau Roh Kudus sudah turun ke atas mereka (Kisah Rasul 1:8) dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Kepada siapakah ditujukan kata kamu akan menjadi saksiKu? kepada para rasul (Matius 28:16-20; Lukas 24:48, 49).

Jadi dengan jelas kita sudah mengetahui bahwa baptisan Roh Kudus dijanjikan kepada rasul-rasul. Maka jikalau ada ajaran yang mengatakan bahwa sekarang ini masih berlaku baptisan Roh Kudus itu adalah ajaran yang tidak berdasarkan Alkitab karena para rasul-lah yang menerima baptisan Roh Kudus dalam Kisah Rasul pasal 2 ini. Memang kita membaca dalam kitab Matius 3:11 Yohanes pembaptis berkata, “Ia yang lebih besar dari padaku (yaitu Yesus) akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” Perlu kita ketahui bahwa kata kamu disitu adalah ditujukan kepada umum tidak spesifik. Karena kalau kita katakan kata kamu disitu ditujukan kepada orang Israel apakah hanya orang Israel yang akan menerima baptisan api? Kita tahu bahwa baptisn api akan diterima oleh orang-orang yang akan masuk neraka (bandingkan Lukas 3:16, 17). Dan juga kita perlu menyadari bahwa Matius 3:11 adalah pemberitahuan saja tetapi Kisah pasal 2:1-4 adalah wujud dari Matius 3:11. Tuhan membaptiskan para rasul dengan baptisan Roh Kudus adalah untuk tujuan tertentu.

Tujuan Baptisan Roh Kudus Kepada Rasul-rasul

Dan Flournoy menjelaskan bahwa, dari sejumlah pernyataan Yesus, tujuan baptisan Roh Kudus terhadap rasul-rasul adalah; (1) Roh Kudus akan tinggal bersama dan di dalam mereka (Yohanes 14:17); (2) Roh Kudus akan mengajarkan kepada mereka segala hal (Yohanes 14:26); (3) Roh Kudus akan mengingatkan mereka segala sesuatu yang telah Yesus ajarkan kepada mereka (Yohanes 14:26); (4) Roh Kudus akan memberi kesaksian tentang Yesus (Yohanes 15:26); (5) Roh Kudus akan membimbing para rasul ke dalam semua kebenaran dan menyatakan kepada mereka hal-hal yang akan datang (Yohanes 16:23); (6) Roh Kudus akan memuliakan Yesus dan memberikan firmanNya kepada rasul-rasul.

Dengan kata lain, Roh Kudus akan datang kepada mereka untuk memberi kuasa supaya dapat melakukan apa yang telah diamanatkan Yesus kepada mereka. Mereka diberi amanat untuk “duduk di atas dua belas tahta menghakimi dua belas suku Israel” (Israel Allah, Galatia 6:16) selama periode regenerasi sementara Anak Manusia duduk di tahtaNya (Matius 19:28). Mereka diamanatkan untuk menyatakan, meneguhkan dan mencatat Injil Kristus untuk sepanjang masa.

Melalui baptisan Roh Kudus, maka rasul-rasul menerima karunia-karunia yang ajaib untuk meneguhkan firman yang mereka beritakan. Segera sebelum kenaikanNya ke surga, Yesus berjanji kepada rasul-rasul bahwa tanda-tanda akan menyertai pemberitaan mereka (Markus 16:17, 18). Sepuluh hari kemudian mereka dibaptiskan dengan (dalam) Roh Kudus “dan mulai berkata-kata dalam berbagai-bagai bahasa, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” (Kisah Rasul 2:4). Mulai dari hari raya Pentakosta, rasul-rasul, “.... pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya” (Markus 16:20). “Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda” (Kisah Rasul 2:43).

Selanjutnya, rasul-rasul diberikan kuasa untuk menumpangkan tangan ke atas orang lain supaya mendapatkan karunia-karunia rohani (Kisah Rasul 8:12-18; Roma 1:11).

Baptisan Roh Kudus Kepada Kornelius dan Keluarganya

Lalu bagaimana dengan peristiwa Kornelius dalam Kisah Rasul 10:44-46: “Sedang Petrus lagi mengatakan perkataan itu, turunlah Rohulkudus ke atas sekalian orang yang mendengar perkataan itu. Maka segala orang beriman yang menurut adat bersunat, seberapa banyak yang datang menyertai Petrus, tercengang-cenganglah, sebab ke atas orang kafir juga dicurahkan anugerah Rohulkudus itu. Karena didengarnya mereka itu berkata-kata dengan berbagai-bagai bahasa serta memegahkan Allah....”

Apakah ini baptisan Roh Kudus? Tentu saja Ya, karena Petrus melaporkannya kepada saudara-saudara yang bersunat di Yerusalem (Kisah Rasul 11:1-18), tetapi khususnya di ayat 15-18: “Tatkala aku mulai bertutur-tutur, turunlah Rohulkudus ke atas mereka itu sama juga seperti ke atas kita pada mulanya. Maka teringatlah aku akan sabda Tuhan seperti yang disabdakan-Nya: Sungguhpun Yahya membaptiskan dengan air, tetapi kamu ini akan dibaptiskan dengan Rohulkudus. Sebab itu jikalau Allah sudah mengaruniakan kepada mereka itu sama karunia seperti kepada kita tatkala kita percaya akan Tuhan Yesus Kristus, apalah aku ini, dapatkah aku menahan Allah?" Setelah didengarnya demikian, maka diamlah mereka itu, lalu memuliakan Allah, serta berkata, "Jikalau begitu, kepada orang kafir pun Allah mengaruniakan jalan tobat yang menuju kepada hidup." Baptisan Roh Kudus kepada Kornelius untuk menunjukkan bahwa Allah telah menerima orang kafir untuk diselamatkan.

Dua peristiwa inilah yang menunjukkan kepada kita bagaimana nubuatan Yoel 2:38 digenapi dalam kitab Kisah Rasul 2 dan Kisah Rasul 10, yaitu baptisan Roh Kudus diterima oleh para rasul-rasul dan seisi rumah Kornelius.

Kesimpulan:

Baptisan Roh Kudus bukanlah untuk semua orang seperti yang diajarkan oleh orang-orang yang kurang memahami Alkitab, melainkan hanya kepada rasul-rasul dan seisi rumah Kornelius sesuai dengan apa yang telah dinubuatkan oleh Yoel 2:38: “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.”

Pustaka acuan:
1. David Brown, Houston College Of The Bible Lectureship Pentocostalism, Gospel Linght Publishing Company, p. 181, 182.
2. The Timeless Trinity For The Ceaseless Century, Roy H. Lanier, SR., p. 315-327.
3. The Restorer (January 1995), 1021 Via Del Rey Mesquite Texas 75150, p. 22, 23.
4. Foy E. Wallace, Jr., The Mission and Medicim Of The Holy Spirit, Foy Wallace Jr. Publications, p. 93-105.