Bagaimana Roh Kudus Tinggal Dalam Orang Kristen?
Pertanyaan tentang Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen sudah menjadi satu hal yang menarik di kalangan saudara seiman selama bertahun-tahun, khususnya dalam beberapa tahun belakangan ini karena munculnya gerakan Kharismatik. Juga apakah Roh Kudus tinggal dalam anak Allah atau tidak. Jika Ia tinggal, apakah Ia juga tinggal secara langsung atau tidak langsung. Pertanyaan kita saat ini adalah, “Apakah yang diajarkan Alkitab tentang Roh Kudus tinggal di dalam orang Kristen?”
Doktrin Dasar Alkitab
Alkitab mengajarkan bahwa:
1. Roh Kudus adalah pribadi Ilahi, salah satu anggota kekal Allah/dalam lembaga ke-Allah-an (Matius 28:19; Kisah Rasul 5:3, 4).
2. Baptisan Roh Kudus diterima oleh para rasul pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 1:4, 5, 8; 2:1, 2), dan diterima oleh orang-orang non Yahudi dalam keluarga Kornelius (Kisah Rasul 10:44-47; 11:15-17).
3. Karunia-karunia ajaib Roh Kudus diberikan kepada beberapa orang Kristen di gereja yang mula-mula melalui penumpangan tangan para rasul (Kisah Rasul 19:6; 2 Timotius 1:6; 1 Korintus 12:4-11, 28-30).
4. Baptisan dalam (atau dengan) Roh Kudus dan karunia-karunia ajaib (rohani) Roh Kudus perlu pada permulaan gereja untuk menyatakan kebenaran (1 Korintus 2:7-13), untuk meneguhkan Firman Allah (Markus 16:20; Ibrani 2:3, 4).
5. Manifestasi-manifestasi kuasa Roh Allah yang ajaib ini berhenti pada penyempurnaan pekerjaan ini, tidak lagi dibutuhkan oleh karena kita sekarang mempunyai “iman yang telah disampaikan (sekali) kepada orang-orang kudus” (Yehuda 3; 1 Korintus 13:8-10, 13; Efesus 4:8, 11-13).
6. Tiga pribadi dalam lembaga ke-Allah-an bekerja bersama-sama untuk membawa rencana penebusan kepada manusia, yaitu Allah Bapa yang merencanakan keselamatan bagi manusia (Efesus 3:9-11), Anak Allah datang dan melaksanakan rencana itu (Ibrani 2:9), dan Roh Kudus yang mengatakan, meneguhkan dan mencatat rencana itu untuk semua generasi yang akan datang dan mendirikan gereja atau kekristenan (Yohanes 14:26; 16:13).
7. Kristus memiliki Roh dengan tak terhingga (Yohanes 3:34; Kisah Rasul 10:38), yang mengimplikasikan bahwa ada perbedaan “ukuran” atau “manifestasi” Roh, (1 Korintus 2:7) yaitu mendapat kuasa yang berbeda dari yang dikaruniakan Roh Kudus kepada yang lainnya.
Selanjutnya, Alkitab mengajarkan bahwa di dalam penyerahan diri dan pertobatan dan di dalam penyucian anak Allah, Roh Kudus menyatakan pengaruhNya dalam hati manusia hanya melalui firman Allah. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan (mentobatkan) jiwa (Mazmur 19:8; bandingkan Kisah Rasul 2:37). Seseorang harus lahir kembali dari Roh (Yohanes 3:5), tetapi manusia diperanakkan (lahir kembali) melalui firman (1 Petrus 1:23; 1 Korintus 4:15; Yakobus 1:18). Kelahiran rohani adalah oleh Roh melalui perantaraan firman yang diilhami, benih kerajaan (Lukas 8:11), dan bukan secara langsung, misterius atau ajaib sebagai tambahan kepada firman Allah. Paulus tidak hanya menyebut “Injil Kristus .... kuasa Allah yang menyelamatkan” (Roma 1:16), dia juga berkata bahwa “pedang roh yaitu firman Allah” (Efesus 6:17).
Orang-orang Kristen dikuatkan oleh Roh melalui firman ketika mereka makan firman Allah (Efesus 3:16; Kisah Rasul 20:32). Ini adalah bagaimana mereka bertumbuh (1 Petrus 2:2). Orang-orang Kristen dibimbing dan dipimpin oleh Roh, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14). Tetapi pimpinan atau bimbingan Roh ini adalah melalui Firman. “Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau” (Mazmur 73:27). “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur 119:130). Kepada 7 jemaat di Asia, Yohanes menulis, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Roh Kudus mengajar jemaat melalui kitab-kitab yang ditulis oleh rasul-rasul yang diilhami. Maka adalah salah untuk meneguhkan berbagai jenis pengaruh langsung dari Roh Kudus dalam hati manusia bagi keselamatannya, sebagai tambahan kepada firman Allah.
Bagaimana Roh Kudus Tinggal?
Firman Allah mengajarkan beberapa pengertian atau cara Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen. Paulus berkata, “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (Roma 8:9, 11).
Tetapi bagaimana Roh itu tinggal? Ada perbedaan antara menyatakan fakta dan menyatakan metode (bagaimana) Roh Kudus tinggal. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam orang Kristen, tetapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam mereka terlepas dari firman yang diilhami.
Beberapa orang berpikir bahwa tidak ada cara untuk menentukan dalam Alkitab bahwa Roh Kudus tinggal di dalam anak Allah. Yang lain mengemukakan ide/pendapat tentang Roh Kudus tinggal secara pribadi, langsung, terpisah dari dan sebagai tambahan kepada firman Allah. Bila mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal secara langsung di dalam orang-orang Kristen sekarang ini untuk memberikan semacam bimbingan langsung, pertolongan atau penghiburan adalah meneguhkan sesuatu yang tidak diajarkan dalam Alkitab. Tetapi di dalam pikiran hampir semua orang di dunia denominasi, ada pendapat bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi, langsung dalam hati anak Allah dan Roh itu memberi orang-orang percaya pertolongan ekstra sebagai tambahan kepada firman. Kepercayaan ini memimpin kepada segala jenis “pengalaman” dan “perasaan”. Jelaslah tidak ada akhir dari doktrin ini, jika dibawa kepada kesimpulan yang logis. Sekarang marilah kita dengan hati-hati memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen.
Paulus menulis: “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kolose 1:27). Tetapi bagaimana Kristus tinggal di dalam kita? Paulus menjelaskan “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu” (Efesus 3:17). Sekarang bagaimana iman itu datang? Paulus menjawab, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”(Roma 10:17). Jadi bukanlah secara pribadi, tetapi melalui firman Allah, Kristus tinggal di dalam hati orang-orang Kristen (bandingkan 2 Korintus 13:5).
2. Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen.
Rasul Yohanes menulis, “Jika kita saling mengashi, Allah tetap di dalam kita” (1 Yohanes 4:12; bandingkan ayat 15, 16; 2 Korintus 6:16). Tetapi bagaimana Allah tinggal di dalam anakNya? Apakah secara langsung atau tidak langsung? Jawabnya adalah tidak langsung, tetapi melalui firman. “Barang siapa menuruti segala perintahNya, ia diam di dalam Allah, dan Allah di dalam dia” (1 Yohanes 3:24).
3. Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen (1 Korintus 6:19; 3:16)
Tetapi bagaimana? Roh Kudus tidak tinggal secara langsung tetapi melalui kepatuhan seseorang kepada firman sama seperti Allah dan Kristus tinggal di dalam kita.
Allah, Kristus dan Roh Kudus tinggal di dalam setiap anggota gereja yang setia. Tetapi Allah, Kristus dan Roh Kudus tidak tinggal secara pribadi di dalam orang-orang Kristen.
Ketika seseorang mematuhi perkataan Roh, maka pengaruh Roh ada di dalam orang Kristen itu dan dia mengeluarkan buah roh di dalam kehidupannya. “Kasih, suka-cita, damai sejahtera” dan lain-lain (Galatia 5:22, 23). Orang-orang Kristen sekarang ini memiliki “ukuran mengeluarkan buah” dari Roh Kudus, pengaruh Roh Kudus yang tidak secara ajaib di dalam kehidupan mereka. Tetapi seseorang yang memiliki perkataan Roh di dalam hatinya, mencintai dan mentaatinya, maka dalam hal inilah Roh Kudus tinggal di dalam dia. Ini bukanlah “kata belaka” atau “huruf mati”, seperti kata sebagian orang. Karena ada kehidupan di dalam firman (Lukas 8:11; Yohanes 6:63), maka orang Kristen memiliki firman Allah yang hidup, dan berkuasa diam di dalam hatinya (Ibrani 4:12; 1 Petrus 1:25), seperti itulah Roh Kudus mempunyai pengaruh pada kita sekarang ini, melalui firman Allah yang Ia berikan melalui penulis-penulis Alkitab (bandingkan Nehemia 9:30; Kisah Rasul 1:16; Efesus 3:3-5; 2 Petrus 1:21).
Sekarang marilah kita bandingkan Efesus 5:17-19 dengan Kolose 3:16. Pernyataan dalam kedua ayat ini adalah perintah yang sama dari Paulus kepada orang-orang Kristen.
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Efesus 5:17-19).
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kolose 3:16). Oleh karena itu, bagi orang-orang Kristen supaya penuh dengan Roh harus membiarkan perkataan Kristus diam di dalam mereka dengan limpahnya. Ketika perkataan Kristus diam di dalam orang-orang Kristen, Roh Kudus juga diam di dalam mereka. Tidak ada pernyataan dalam kitab suci yang mengajarkan bahwa Roh Kudus tinggal secara harfiah, secara langsung dan secara pribadi di dalam anak Allah sekarang ini. Ia tinggal di dalam orang Kristen secara tidak langsung, yaitu melalui firman Allah (2 Yohanes 2).
Jika Allah Bapa dan Kristus, Anak Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen tidak secara langsung, harfiah dan secara pribadi dan memang demikian (seperti umumnya dipercayai), maka mengapa Roh Kudus juga tidak bisa? Alkitab mengajarkan bahwa Ia (Roh Kudus) tinggal di dalam anak-anak Allah seperti Allah Bapa dan Kristus.
Tetapi beberapa orang percaya bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi dan harfiah di dalam orang-orang Kristen, namun Ia tidak melakukan apa-apa bagi mereka dan semua pimpinan, bimbingan, dan lain-lain dilakukanNya hanya melalui Firman Allah. Tetapi mengapa Roh Kudus tinggal dengan tidak aktif di hati orang-orang Kristen? Meskipun demikian, biasanya banyak diantara orang-orang yang memegang faham Roh Kudus tinggal secara langsung, cepat atau lambat akan percaya bahwa Roh Kudus sebenarnya sedang melakukan sesuatu secara langsung kepada mereka. Orang-orang sering memberikan ayat-ayat kitab suci yang menyatakan fakta bahwa Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan kemudian berpendapat bahwa ini berarti Roh Kudus tinggal secara langsung, litral dan secara pribadi, mengabaikan pernyataan dalam Efesus 3:17 dan kolose 3:16 yang menjelaskan bagaimana Roh Kudus tinggal.
Kutipan dari seorang terkenal dan cendikiawan bernama Guy N. Woods mengatakan: “Fakta ayat-ayat kitab suci menegaskan bahwa Roh tinggal di dalam orang Kristen tidak membenarkan kesimpulan bahwa Ia tinggal secara pribadi, langsung dan terpisah dari Firman Allah” (Commentary On 1 John, p. 286). Demikian juga J.W. McGarvey menyatakan dengan jelas fakta bahwa “Roh Kudus tinggal di dalam kita, tidak ada bukti tentang tindakanNya secara langsung atau segera pada perasaan-perasaan moral kita” (Original Commentary On Acts, p. 143).
Saya setuju dengan pernyataan James W. Zachary, seorang pemberita Injil pionir yang mengatakan:
“Alkitab mengajarkan bahwa Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen, Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen dan Roh Kudus juga tinggal di dalam orang-orang Kristen; tetapi Alkitab tidak mengajarkan bahwa baik Allah, Kristus dan Roh Kudus berada di dalam siapa saja dengan pengertian secara pribadi - yang nyata .... tempat tinggal pribadi Allah, Kristus dan Roh Kudus adalah di surga dan mereka hanya tinggal di dalam orang-orang Kristen melalui iman dan pengaruh alat dan pengantara yang sangat cocok” (The Witness Of The Spirit, p. 50, 51).
Jadi ketika Firman Allah, pengajaran Roh Kudus tinggal di dalam hati anak Allah yang taat, maka demikianlah Roh Kudus memimpin, membimbing dan menuntunnya dalam menjalani kehidupan Kristen, yang kemudian dapat dikatakan bahwa Roh Allah tinggal di dalam dia dan memimpin, membimbing serta menuntun kehidupannya. Kesimpulan pengajaran kitab suci tentang bagaimana Roh Kudus tinggal adalah bahwa Allah, Kristus dan Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen sekarang ini hanya melalui ketaatan seseorang kepada firman kebenaran, yaitu secara metaforis. Semakin setia seorang anak Allah, semakin kuat pengaruh Roh Kudus di dalam kehidupannya. Itu bukan berarti bahwa hanya firman tertulis belaka yang tinggal di dalam dia atau karena dia banyak menghafal ayat-ayat Alkitab sehingga Roh Kudus lebih berpengaruh di dalam dia. Apa maksudnya disini adalah jika seorang mencintai dan mentaati firman, maka demikianlah Roh Kudus tinggal di dalam dia. Jelaslah bahwa hanya melalui wahyu, Allah tinggal di dalam kita (Diadaptasi dari The Restorer, January 1995, 1021 Via Del Rey Mesquite, TX 75150).
Doktrin Dasar Alkitab
Alkitab mengajarkan bahwa:
1. Roh Kudus adalah pribadi Ilahi, salah satu anggota kekal Allah/dalam lembaga ke-Allah-an (Matius 28:19; Kisah Rasul 5:3, 4).
2. Baptisan Roh Kudus diterima oleh para rasul pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 1:4, 5, 8; 2:1, 2), dan diterima oleh orang-orang non Yahudi dalam keluarga Kornelius (Kisah Rasul 10:44-47; 11:15-17).
3. Karunia-karunia ajaib Roh Kudus diberikan kepada beberapa orang Kristen di gereja yang mula-mula melalui penumpangan tangan para rasul (Kisah Rasul 19:6; 2 Timotius 1:6; 1 Korintus 12:4-11, 28-30).
4. Baptisan dalam (atau dengan) Roh Kudus dan karunia-karunia ajaib (rohani) Roh Kudus perlu pada permulaan gereja untuk menyatakan kebenaran (1 Korintus 2:7-13), untuk meneguhkan Firman Allah (Markus 16:20; Ibrani 2:3, 4).
5. Manifestasi-manifestasi kuasa Roh Allah yang ajaib ini berhenti pada penyempurnaan pekerjaan ini, tidak lagi dibutuhkan oleh karena kita sekarang mempunyai “iman yang telah disampaikan (sekali) kepada orang-orang kudus” (Yehuda 3; 1 Korintus 13:8-10, 13; Efesus 4:8, 11-13).
6. Tiga pribadi dalam lembaga ke-Allah-an bekerja bersama-sama untuk membawa rencana penebusan kepada manusia, yaitu Allah Bapa yang merencanakan keselamatan bagi manusia (Efesus 3:9-11), Anak Allah datang dan melaksanakan rencana itu (Ibrani 2:9), dan Roh Kudus yang mengatakan, meneguhkan dan mencatat rencana itu untuk semua generasi yang akan datang dan mendirikan gereja atau kekristenan (Yohanes 14:26; 16:13).
7. Kristus memiliki Roh dengan tak terhingga (Yohanes 3:34; Kisah Rasul 10:38), yang mengimplikasikan bahwa ada perbedaan “ukuran” atau “manifestasi” Roh, (1 Korintus 2:7) yaitu mendapat kuasa yang berbeda dari yang dikaruniakan Roh Kudus kepada yang lainnya.
Selanjutnya, Alkitab mengajarkan bahwa di dalam penyerahan diri dan pertobatan dan di dalam penyucian anak Allah, Roh Kudus menyatakan pengaruhNya dalam hati manusia hanya melalui firman Allah. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan (mentobatkan) jiwa (Mazmur 19:8; bandingkan Kisah Rasul 2:37). Seseorang harus lahir kembali dari Roh (Yohanes 3:5), tetapi manusia diperanakkan (lahir kembali) melalui firman (1 Petrus 1:23; 1 Korintus 4:15; Yakobus 1:18). Kelahiran rohani adalah oleh Roh melalui perantaraan firman yang diilhami, benih kerajaan (Lukas 8:11), dan bukan secara langsung, misterius atau ajaib sebagai tambahan kepada firman Allah. Paulus tidak hanya menyebut “Injil Kristus .... kuasa Allah yang menyelamatkan” (Roma 1:16), dia juga berkata bahwa “pedang roh yaitu firman Allah” (Efesus 6:17).
Orang-orang Kristen dikuatkan oleh Roh melalui firman ketika mereka makan firman Allah (Efesus 3:16; Kisah Rasul 20:32). Ini adalah bagaimana mereka bertumbuh (1 Petrus 2:2). Orang-orang Kristen dibimbing dan dipimpin oleh Roh, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14). Tetapi pimpinan atau bimbingan Roh ini adalah melalui Firman. “Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau” (Mazmur 73:27). “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). “Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh” (Mazmur 119:130). Kepada 7 jemaat di Asia, Yohanes menulis, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Roh Kudus mengajar jemaat melalui kitab-kitab yang ditulis oleh rasul-rasul yang diilhami. Maka adalah salah untuk meneguhkan berbagai jenis pengaruh langsung dari Roh Kudus dalam hati manusia bagi keselamatannya, sebagai tambahan kepada firman Allah.
Bagaimana Roh Kudus Tinggal?
Firman Allah mengajarkan beberapa pengertian atau cara Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen. Paulus berkata, “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (Roma 8:9, 11).
Tetapi bagaimana Roh itu tinggal? Ada perbedaan antara menyatakan fakta dan menyatakan metode (bagaimana) Roh Kudus tinggal. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam orang Kristen, tetapi Alkitab tidak mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal di dalam mereka terlepas dari firman yang diilhami.
Beberapa orang berpikir bahwa tidak ada cara untuk menentukan dalam Alkitab bahwa Roh Kudus tinggal di dalam anak Allah. Yang lain mengemukakan ide/pendapat tentang Roh Kudus tinggal secara pribadi, langsung, terpisah dari dan sebagai tambahan kepada firman Allah. Bila mengatakan bahwa Roh Kudus tinggal secara langsung di dalam orang-orang Kristen sekarang ini untuk memberikan semacam bimbingan langsung, pertolongan atau penghiburan adalah meneguhkan sesuatu yang tidak diajarkan dalam Alkitab. Tetapi di dalam pikiran hampir semua orang di dunia denominasi, ada pendapat bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi, langsung dalam hati anak Allah dan Roh itu memberi orang-orang percaya pertolongan ekstra sebagai tambahan kepada firman. Kepercayaan ini memimpin kepada segala jenis “pengalaman” dan “perasaan”. Jelaslah tidak ada akhir dari doktrin ini, jika dibawa kepada kesimpulan yang logis. Sekarang marilah kita dengan hati-hati memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen.
Paulus menulis: “Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan” (Kolose 1:27). Tetapi bagaimana Kristus tinggal di dalam kita? Paulus menjelaskan “sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu” (Efesus 3:17). Sekarang bagaimana iman itu datang? Paulus menjawab, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”(Roma 10:17). Jadi bukanlah secara pribadi, tetapi melalui firman Allah, Kristus tinggal di dalam hati orang-orang Kristen (bandingkan 2 Korintus 13:5).
2. Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen.
Rasul Yohanes menulis, “Jika kita saling mengashi, Allah tetap di dalam kita” (1 Yohanes 4:12; bandingkan ayat 15, 16; 2 Korintus 6:16). Tetapi bagaimana Allah tinggal di dalam anakNya? Apakah secara langsung atau tidak langsung? Jawabnya adalah tidak langsung, tetapi melalui firman. “Barang siapa menuruti segala perintahNya, ia diam di dalam Allah, dan Allah di dalam dia” (1 Yohanes 3:24).
3. Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen (1 Korintus 6:19; 3:16)
Tetapi bagaimana? Roh Kudus tidak tinggal secara langsung tetapi melalui kepatuhan seseorang kepada firman sama seperti Allah dan Kristus tinggal di dalam kita.
Allah, Kristus dan Roh Kudus tinggal di dalam setiap anggota gereja yang setia. Tetapi Allah, Kristus dan Roh Kudus tidak tinggal secara pribadi di dalam orang-orang Kristen.
Ketika seseorang mematuhi perkataan Roh, maka pengaruh Roh ada di dalam orang Kristen itu dan dia mengeluarkan buah roh di dalam kehidupannya. “Kasih, suka-cita, damai sejahtera” dan lain-lain (Galatia 5:22, 23). Orang-orang Kristen sekarang ini memiliki “ukuran mengeluarkan buah” dari Roh Kudus, pengaruh Roh Kudus yang tidak secara ajaib di dalam kehidupan mereka. Tetapi seseorang yang memiliki perkataan Roh di dalam hatinya, mencintai dan mentaatinya, maka dalam hal inilah Roh Kudus tinggal di dalam dia. Ini bukanlah “kata belaka” atau “huruf mati”, seperti kata sebagian orang. Karena ada kehidupan di dalam firman (Lukas 8:11; Yohanes 6:63), maka orang Kristen memiliki firman Allah yang hidup, dan berkuasa diam di dalam hatinya (Ibrani 4:12; 1 Petrus 1:25), seperti itulah Roh Kudus mempunyai pengaruh pada kita sekarang ini, melalui firman Allah yang Ia berikan melalui penulis-penulis Alkitab (bandingkan Nehemia 9:30; Kisah Rasul 1:16; Efesus 3:3-5; 2 Petrus 1:21).
Sekarang marilah kita bandingkan Efesus 5:17-19 dengan Kolose 3:16. Pernyataan dalam kedua ayat ini adalah perintah yang sama dari Paulus kepada orang-orang Kristen.
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Efesus 5:17-19).
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kolose 3:16). Oleh karena itu, bagi orang-orang Kristen supaya penuh dengan Roh harus membiarkan perkataan Kristus diam di dalam mereka dengan limpahnya. Ketika perkataan Kristus diam di dalam orang-orang Kristen, Roh Kudus juga diam di dalam mereka. Tidak ada pernyataan dalam kitab suci yang mengajarkan bahwa Roh Kudus tinggal secara harfiah, secara langsung dan secara pribadi di dalam anak Allah sekarang ini. Ia tinggal di dalam orang Kristen secara tidak langsung, yaitu melalui firman Allah (2 Yohanes 2).
Jika Allah Bapa dan Kristus, Anak Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen tidak secara langsung, harfiah dan secara pribadi dan memang demikian (seperti umumnya dipercayai), maka mengapa Roh Kudus juga tidak bisa? Alkitab mengajarkan bahwa Ia (Roh Kudus) tinggal di dalam anak-anak Allah seperti Allah Bapa dan Kristus.
Tetapi beberapa orang percaya bahwa Roh Kudus tinggal secara pribadi dan harfiah di dalam orang-orang Kristen, namun Ia tidak melakukan apa-apa bagi mereka dan semua pimpinan, bimbingan, dan lain-lain dilakukanNya hanya melalui Firman Allah. Tetapi mengapa Roh Kudus tinggal dengan tidak aktif di hati orang-orang Kristen? Meskipun demikian, biasanya banyak diantara orang-orang yang memegang faham Roh Kudus tinggal secara langsung, cepat atau lambat akan percaya bahwa Roh Kudus sebenarnya sedang melakukan sesuatu secara langsung kepada mereka. Orang-orang sering memberikan ayat-ayat kitab suci yang menyatakan fakta bahwa Roh Kudus tinggal di dalam kita, dan kemudian berpendapat bahwa ini berarti Roh Kudus tinggal secara langsung, litral dan secara pribadi, mengabaikan pernyataan dalam Efesus 3:17 dan kolose 3:16 yang menjelaskan bagaimana Roh Kudus tinggal.
Kutipan dari seorang terkenal dan cendikiawan bernama Guy N. Woods mengatakan: “Fakta ayat-ayat kitab suci menegaskan bahwa Roh tinggal di dalam orang Kristen tidak membenarkan kesimpulan bahwa Ia tinggal secara pribadi, langsung dan terpisah dari Firman Allah” (Commentary On 1 John, p. 286). Demikian juga J.W. McGarvey menyatakan dengan jelas fakta bahwa “Roh Kudus tinggal di dalam kita, tidak ada bukti tentang tindakanNya secara langsung atau segera pada perasaan-perasaan moral kita” (Original Commentary On Acts, p. 143).
Saya setuju dengan pernyataan James W. Zachary, seorang pemberita Injil pionir yang mengatakan:
“Alkitab mengajarkan bahwa Allah tinggal di dalam orang-orang Kristen, Kristus tinggal di dalam orang-orang Kristen dan Roh Kudus juga tinggal di dalam orang-orang Kristen; tetapi Alkitab tidak mengajarkan bahwa baik Allah, Kristus dan Roh Kudus berada di dalam siapa saja dengan pengertian secara pribadi - yang nyata .... tempat tinggal pribadi Allah, Kristus dan Roh Kudus adalah di surga dan mereka hanya tinggal di dalam orang-orang Kristen melalui iman dan pengaruh alat dan pengantara yang sangat cocok” (The Witness Of The Spirit, p. 50, 51).
Jadi ketika Firman Allah, pengajaran Roh Kudus tinggal di dalam hati anak Allah yang taat, maka demikianlah Roh Kudus memimpin, membimbing dan menuntunnya dalam menjalani kehidupan Kristen, yang kemudian dapat dikatakan bahwa Roh Allah tinggal di dalam dia dan memimpin, membimbing serta menuntun kehidupannya. Kesimpulan pengajaran kitab suci tentang bagaimana Roh Kudus tinggal adalah bahwa Allah, Kristus dan Roh Kudus tinggal di dalam orang-orang Kristen sekarang ini hanya melalui ketaatan seseorang kepada firman kebenaran, yaitu secara metaforis. Semakin setia seorang anak Allah, semakin kuat pengaruh Roh Kudus di dalam kehidupannya. Itu bukan berarti bahwa hanya firman tertulis belaka yang tinggal di dalam dia atau karena dia banyak menghafal ayat-ayat Alkitab sehingga Roh Kudus lebih berpengaruh di dalam dia. Apa maksudnya disini adalah jika seorang mencintai dan mentaati firman, maka demikianlah Roh Kudus tinggal di dalam dia. Jelaslah bahwa hanya melalui wahyu, Allah tinggal di dalam kita (Diadaptasi dari The Restorer, January 1995, 1021 Via Del Rey Mesquite, TX 75150).