Apa Yang Harus Saya Dengar Supaya Selamat?
Permulaan gereja Kristus dicatat dalam Kisah Rasul 2. Pasal ini juga menjawab pertanyaan, “Apa yang harus saya lakukan supaya selamat?” (37, 38). Ayat 40 mengatakan, “Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini." Banyak perkataan lain yang dikatakan Petrus ini tidak tercatat dalam Kisah Rasul 2, tetapi dikatakannya sebelum 3.000 orang percaya dibaptiskan. Oleh karena itu, mereka memasukkan informasi yang perlu diketahui oleh orang-orang sebelum mereka dibaptiskan. Meskipun tidak dijelaskan kepada kita apa sebenarnya perkataan lain ini, namun kita dapat mempelajari apa yang perlu didengarkan dan dimengerti orang sebelum mereka dibaptiskan dengan memperhatikan khotbah Petrus dan juga apa yang diajarkan kepada orang-orang berdosa dalam Perjanjian Baru.
Orang-orang berdosa harus percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Bagian penting dari khotbah Petrus dalam Kisah Rasul 2 adalah untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Seseorang tidak dapat dibaptiskan dengan benar jika dia tidak mengerti siapa Yesus sebenarnya. Petrus menunjukkan bahwa Yesus mati di atas salib, dikuburkan, bangkit dari antara orang mati, dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah (22-33). Ketika orang Etiopia mengakui, “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah,” dia menunjukkan bahwa dia telah diajarkan fakta-fakta ini (Kisah Rasul 8:35-37).
Orang-orang berdosa harus percaya Allah. Yesus memerintahkan murid-muridNya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19). Sebelum seseorang dibaptis, dia harus mengajar orang-orang Yahudi dalam Kisah Rasul 2 bahwa Kristus telah diserahkan menurut kehendak Allah dan disalibkan oleh orang-orang Yahudi (ayat 23). Dia juga mengajarkan bahwa Roh Kudus telah diutus dari surga untuk menyatakan Injil (ayat 33) dan karunia Roh Kudus diterima pada saat baptisan (ayat 38).
Orang-orang berdosa harus tahu gereja Kristus. Ketika seseorang sudah dibaptis, dia ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gerejaNya (Kisah Rasul 2:4, 47). Dia dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus (1 Korintus 12:13). Ketika Filipus memberitakan Injil di Samaria, orang-orang berdosa mempercayai hal-hal yang diberitakannya, “.... tentang kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus ....” (Kisah Rasul 8:12). Karena kerajaan itu adalah gereja (Matius 16:18, 19), maka Filipus memberitakan gereja kepada baik laki-laki maupun perempuan sebelum mereka dibaptis. Gereja telah dibeli tunai dengan darah Kristus (Kisah Rasul 20:28). Jadi, gereja adalah bagian dari Injil Kristus. Laki-laki dan perempuan (dewasa) tidak dapat dibaptis dengan cara yang benar jika mereka tidak mengerti gereja Kristus.
Orang-orang berdosa harus mengerti bahwa mereka tersesat dalam dosa dan perlu bertobat. Orang-orang yang mendengar pemberitaan Petrus pada hari Pentakosta, “.... hati mereka pedih ....” oleh pemberitaan Injil itu (Kisah Rasul 2:37). Ini bukanlah pertobatan, tetapi memimpin kepada pertobatan (2 Korintus 7:10). Petrus memerintahkan mereka untuk bertobat sebelum dibaptis (Kisah Rasul 2:38). Kita tidak dapat membaptis seseorang yang tidak bertobat.
Pertobatan menuntut seseorang untuk merubah agamanya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan bukan yang buruk (Kisah Rasul 26:20). Jika seorang menganut sebuah agama yang tidak berkenan kepada Allah, dia harus meninggalkannya. Petrus mengatakan kepada orang-orang Yahudi untuk “.... karena itu sadarlah dan bertobatlah supaya dosamu dihapuskan” (Kisah Rasul 3:19). Orang-orang Yahudi telah mengikuti hukum Musa selama berabad-abad. Tentunya akan berat bagi mereka untuk meninggalkannya, meskipun telah digenapi (Yeremia 31:31-34; Kolose 2:14; Ibrani 8:6-13). Sekarang ini siapapun yang berada di dalam gereja yang tidak sesuai dengan Alkitab harus meninggalkannya. Di harus meninggalkan “ajaran-ajaran dan perintah-perintah” manusia dan menjadi seorang anggota gereja yang kita baca di dalam Alkitab.
Pertobatan juga menuntut seseorang untuk merubah tingkah laku hidupnya. Ketika Paulus memberitakan Injil kepada Felix, dia berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang ....” (Kisah Rasul 24:25). Tentu saja, Petrus memasukkan hal-hal ini di dalam banyak perkataan lain “yang dia beritakan pada hari Pentakosta.” Pemberitaan Petrus yang penuh kuasa kepada Felix, menyebabkan Felix takut. Dia adalah seorang berdosa, tetapi dia tidak mau bertobat. Sejarah menyatakan bahwa istri Felix bernama Dursila sebenarnya telah menikah dengan raja Azius dari Emeza, tetapi Felix telah membujuknya untuk menceraikan suaminya dan kemudian menikah dengannya. Hal ini tentu salah menurut pengajaran Yesus (Matius 19:9; Roma 7:1-3). Oleh karena itu, jika Felix mau bertobat, dia harus meninggalkan pernikahannya yang tidak Alkitabiah itu. Pertobatan adalah hal yang paling berat dari semua perintah Allah! Kita tidak punya hak untuk membaptiskan seseorang yang tidak mau berbalik dari semua dosanya!
Supaya seseorang itu diselamatkan, dia harus mendengar Injil karena, “....iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Seseorang harus mendengar bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang telah mati bagi dosa-dosa kita. Dia harus mendengar tentang ke-Allah-an. Dia harus tahu tentang gereja Kristus. Dia harus mengerti apa artinya bertobat. Dia harus mau merubah agama dan tingkah laku hidupnya.
Langkah-langkah keselamatan adalah: (1) Mendengar Injil Kristus; (2) Percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah; (3) Bertobat dari semua dosa di masa lampau; (4) Mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah; (5) Berbaptis untuk pengampunan dosa (Roma 10:17; Kisah Rasul 2:38; Markus 16:16; Kisah Rasul 8:37; Roma 10:9, 10; Kisah Rasul 2:41, 47). Arti dari langkah-langkah keselamatan ini tentunya adalah bagian dari “banyak perkataan lain” yang diberitakan Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:40).
Orang-orang berdosa harus percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah. Bagian penting dari khotbah Petrus dalam Kisah Rasul 2 adalah untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Seseorang tidak dapat dibaptiskan dengan benar jika dia tidak mengerti siapa Yesus sebenarnya. Petrus menunjukkan bahwa Yesus mati di atas salib, dikuburkan, bangkit dari antara orang mati, dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah (22-33). Ketika orang Etiopia mengakui, “Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah,” dia menunjukkan bahwa dia telah diajarkan fakta-fakta ini (Kisah Rasul 8:35-37).
Orang-orang berdosa harus percaya Allah. Yesus memerintahkan murid-muridNya, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19). Sebelum seseorang dibaptis, dia harus mengajar orang-orang Yahudi dalam Kisah Rasul 2 bahwa Kristus telah diserahkan menurut kehendak Allah dan disalibkan oleh orang-orang Yahudi (ayat 23). Dia juga mengajarkan bahwa Roh Kudus telah diutus dari surga untuk menyatakan Injil (ayat 33) dan karunia Roh Kudus diterima pada saat baptisan (ayat 38).
Orang-orang berdosa harus tahu gereja Kristus. Ketika seseorang sudah dibaptis, dia ditambahkan oleh Tuhan ke dalam gerejaNya (Kisah Rasul 2:4, 47). Dia dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus (1 Korintus 12:13). Ketika Filipus memberitakan Injil di Samaria, orang-orang berdosa mempercayai hal-hal yang diberitakannya, “.... tentang kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus ....” (Kisah Rasul 8:12). Karena kerajaan itu adalah gereja (Matius 16:18, 19), maka Filipus memberitakan gereja kepada baik laki-laki maupun perempuan sebelum mereka dibaptis. Gereja telah dibeli tunai dengan darah Kristus (Kisah Rasul 20:28). Jadi, gereja adalah bagian dari Injil Kristus. Laki-laki dan perempuan (dewasa) tidak dapat dibaptis dengan cara yang benar jika mereka tidak mengerti gereja Kristus.
Orang-orang berdosa harus mengerti bahwa mereka tersesat dalam dosa dan perlu bertobat. Orang-orang yang mendengar pemberitaan Petrus pada hari Pentakosta, “.... hati mereka pedih ....” oleh pemberitaan Injil itu (Kisah Rasul 2:37). Ini bukanlah pertobatan, tetapi memimpin kepada pertobatan (2 Korintus 7:10). Petrus memerintahkan mereka untuk bertobat sebelum dibaptis (Kisah Rasul 2:38). Kita tidak dapat membaptis seseorang yang tidak bertobat.
Pertobatan menuntut seseorang untuk merubah agamanya dan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan bukan yang buruk (Kisah Rasul 26:20). Jika seorang menganut sebuah agama yang tidak berkenan kepada Allah, dia harus meninggalkannya. Petrus mengatakan kepada orang-orang Yahudi untuk “.... karena itu sadarlah dan bertobatlah supaya dosamu dihapuskan” (Kisah Rasul 3:19). Orang-orang Yahudi telah mengikuti hukum Musa selama berabad-abad. Tentunya akan berat bagi mereka untuk meninggalkannya, meskipun telah digenapi (Yeremia 31:31-34; Kolose 2:14; Ibrani 8:6-13). Sekarang ini siapapun yang berada di dalam gereja yang tidak sesuai dengan Alkitab harus meninggalkannya. Di harus meninggalkan “ajaran-ajaran dan perintah-perintah” manusia dan menjadi seorang anggota gereja yang kita baca di dalam Alkitab.
Pertobatan juga menuntut seseorang untuk merubah tingkah laku hidupnya. Ketika Paulus memberitakan Injil kepada Felix, dia berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang ....” (Kisah Rasul 24:25). Tentu saja, Petrus memasukkan hal-hal ini di dalam banyak perkataan lain “yang dia beritakan pada hari Pentakosta.” Pemberitaan Petrus yang penuh kuasa kepada Felix, menyebabkan Felix takut. Dia adalah seorang berdosa, tetapi dia tidak mau bertobat. Sejarah menyatakan bahwa istri Felix bernama Dursila sebenarnya telah menikah dengan raja Azius dari Emeza, tetapi Felix telah membujuknya untuk menceraikan suaminya dan kemudian menikah dengannya. Hal ini tentu salah menurut pengajaran Yesus (Matius 19:9; Roma 7:1-3). Oleh karena itu, jika Felix mau bertobat, dia harus meninggalkan pernikahannya yang tidak Alkitabiah itu. Pertobatan adalah hal yang paling berat dari semua perintah Allah! Kita tidak punya hak untuk membaptiskan seseorang yang tidak mau berbalik dari semua dosanya!
Supaya seseorang itu diselamatkan, dia harus mendengar Injil karena, “....iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17). Seseorang harus mendengar bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang telah mati bagi dosa-dosa kita. Dia harus mendengar tentang ke-Allah-an. Dia harus tahu tentang gereja Kristus. Dia harus mengerti apa artinya bertobat. Dia harus mau merubah agama dan tingkah laku hidupnya.
Langkah-langkah keselamatan adalah: (1) Mendengar Injil Kristus; (2) Percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah; (3) Bertobat dari semua dosa di masa lampau; (4) Mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah; (5) Berbaptis untuk pengampunan dosa (Roma 10:17; Kisah Rasul 2:38; Markus 16:16; Kisah Rasul 8:37; Roma 10:9, 10; Kisah Rasul 2:41, 47). Arti dari langkah-langkah keselamatan ini tentunya adalah bagian dari “banyak perkataan lain” yang diberitakan Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Rasul 2:40).