Ada Apa Dalam Sebuah Nama?
Banyak orang saat ini yang berusaha meyakinkan kita bahwa tidak ada yang berarti dalam sebuah nama. Mereka mengharapkan kita untuk percaya bahwa nama tidaklah penting dalam dunia keagamaan kita. Pertanyaan yang akan dijawab dalam traktat ini adalah “Apa yang terdapat dalam sebuah nama”?
Ketika kita dilahirkan ke dunia ini, keputusan pertama yang dibuat untuk kita adalah siapakah nama yang akan diberikan kelak. Orang tua kita sering harus meluangkan waktu dan pikiran untuk menentukan kira-kira nama apa yang cocok dan sangat berarti diberikan untuk kita. Setelah bertumbuh besar kita menggunakan nama ini untuk tujuan identitas. Dalam hidup ini kita mempunyai akte kelahiran, paspor, KTP, SIM dan dokumen lain yang berhubungan dengan hal itu. Semua dokumen ini akan memakai nama yang sama.
Nama adalah cara bagaimana kita dikenali sebagaimana kita adanya. Saat kita bertumbuh besar, orang tua, guru dan yang lain bisa menarik perhatian kita hanya dengan memanggil nama kita. Jika nama saya adalah John dan ayah saya memanggil saya John, maka tentunya saya akan memberi respon. Dan sebaliknya jika ayah saya memanggil saya Mary, saya tidak akan meresponnya karena Mary bukanlah nama saya.
Salah satu peristiwa penting dalam sebuah negara adalah saat diadakannya pemilihan umum. Bila seseorang sudah cukup umur dan berhak memilih, maka dia harus menunjukkan identitasnya sesuai dengan tipe. Bila dia menuliskan namanya lain dari yang tertera, apakah dia akan diterima? Bila panitia melihat pada photo dan tanda-tangan dalam kartu identitasnya, tetapi dia menuliskan nama yang lain dalam formulir, apakah dia akan diterima?
Bila seseorang pergi ke bank atau kantor pos, apakah penting baginya untuk menunjukkan kartu identitasnya? Apakah penting baginya untuk menuliskan nama yang benar? Jadi, nama adalah sangat penting dalam setiap bagian kehidupan kita.
Dalam agama-pun sama halnya. Bila saya berbicara tentang Yesus, saya tidak boleh berkata Petrus dan kemudian mengharapkan orang lain mengerti bahwa saya berbicara tentang Anak Allah. Saya tidak bisa berkata, “orang Israel” dan mengharapkan orang lain mengetahui bahwa saya berbicara tentang “orang Kristen.” Sebagai umat Tuhan, adalah sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan mengerti apa yang kita katakan. Kita harus menggunakan nama Alkitab dengan cara Alkitab bila kita ingin diperkenankan Allah.
Mari kita perhatikan, beberapa nama yang sangat penting bagi anak-anak Allah. Alkitab berbicara tentang “gereja.” Kata “gereja” diambil dari bahasa Yunani “ekklesia” yang berarti “dipanggil keluar” atau “perhimpunan.” Kata “gereja” adalah berbicara tentang orang Kristen dan bukan bangunan. Namun dalam agama dunia saat ini, kebanyakan orang berpikir bahwa gereja adalah gedung/bangunan dimana orang-orang berkumpul.
Banyak penggunaan gelar-gelar keagamaan saat ini yang tidak berdasarkan firman Allah. Banyak pelayan atau pemimpin rohani yang senang dipanggil dengan sebutan khusus seperti “Rabbi” (guru), “Bapa” atau “Reverend. ”
Alkitab sangat jelas mengajarkan bahwa hanya ada seorang yang layak untuk menerima gelar agama yaitu Allah (Matius 23:8-12). Beberapa orang juga senang dipanggil “Pastor” atau “Bishop” walaupun mereka tidak bisa memenuhi persyaratan seperti yang dikatakan dalam 1 Timotius 3:1-7 dan Titus 1:5-9. Gereja mula-mula itu sangat senang bila disebutkan orang Kristen saja, “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah Rasul 11:26; band. Yesaya 62:2; Kisah Rasul 26:28; 1 Petrus 4:16; Kisah Rasul 4:12). Semuanya adalah satu di dalam Kristus dan sama dalam panggilannya ( Galatia 3:28).
Lalu bagaimana dengan nama yang kita sebut dalam perhimpunan orang Kristen, apakah hal itu juga penting? Dalam Alkitab kita menemukan beberapa nama yang ditujukan kepada perhimpunan orang Kristen atau jemaat secara khusus, contohnya:
1. Matius 16:18: “JemaatKu.” Hal ini menunjukkan jemaat Kristus.
2. Kisah Rasul 8:1: Gereja. Hal ini menunjukkan dipanggil keluar (ekklesia).
3. 1 Korintus 1:2: “Jemaat Allah.” Menunjukkan milik Allah.
4. Roma 16:16: “Jemaat-jemaat Kristus,” menunjukkan milik Kristus.
5. Efesus 4:12: “Tubuh Kristus.” Menunjukkan milik Kristus.
6. 1 Timotius 3:15: “Jemaat Allah yang hidup,” menunjukkan kepemilikan.
7. Ibrani 12:23: “Jemaat Anak Sulung,” ditunjukkan kepada orang Kristen sebagai Anak Sulung.
Perhatikan, bahwa semua sebutan ini diberikan untuk memberikan pujian dan devosi kepada Allah, Gereja Kristus. Dia yang mendirikan itu. Dia yang menemukan itu. Dia yang membeli. Dia adalah penebus kita. Juru Selamat kita, Raja kita dan sahabat kita. Yesus adalah segalanya bagi orang yang benar-benar Kristen, dikarenakan segala sesuatu yang telah Dia perbuat untuk kita. Lalu mengapa kita menyebut gerejaNya dengan memakai gelar-gelar duniawi? 2 Petrus 3:18, biarlah Tuhan yang dipermuliakan dalam segala sesuatu dan biarlah kita orang Kristen berpadan pada kesetiaanNya.
Ketika kita dilahirkan ke dunia ini, keputusan pertama yang dibuat untuk kita adalah siapakah nama yang akan diberikan kelak. Orang tua kita sering harus meluangkan waktu dan pikiran untuk menentukan kira-kira nama apa yang cocok dan sangat berarti diberikan untuk kita. Setelah bertumbuh besar kita menggunakan nama ini untuk tujuan identitas. Dalam hidup ini kita mempunyai akte kelahiran, paspor, KTP, SIM dan dokumen lain yang berhubungan dengan hal itu. Semua dokumen ini akan memakai nama yang sama.
Nama adalah cara bagaimana kita dikenali sebagaimana kita adanya. Saat kita bertumbuh besar, orang tua, guru dan yang lain bisa menarik perhatian kita hanya dengan memanggil nama kita. Jika nama saya adalah John dan ayah saya memanggil saya John, maka tentunya saya akan memberi respon. Dan sebaliknya jika ayah saya memanggil saya Mary, saya tidak akan meresponnya karena Mary bukanlah nama saya.
Salah satu peristiwa penting dalam sebuah negara adalah saat diadakannya pemilihan umum. Bila seseorang sudah cukup umur dan berhak memilih, maka dia harus menunjukkan identitasnya sesuai dengan tipe. Bila dia menuliskan namanya lain dari yang tertera, apakah dia akan diterima? Bila panitia melihat pada photo dan tanda-tangan dalam kartu identitasnya, tetapi dia menuliskan nama yang lain dalam formulir, apakah dia akan diterima?
Bila seseorang pergi ke bank atau kantor pos, apakah penting baginya untuk menunjukkan kartu identitasnya? Apakah penting baginya untuk menuliskan nama yang benar? Jadi, nama adalah sangat penting dalam setiap bagian kehidupan kita.
Dalam agama-pun sama halnya. Bila saya berbicara tentang Yesus, saya tidak boleh berkata Petrus dan kemudian mengharapkan orang lain mengerti bahwa saya berbicara tentang Anak Allah. Saya tidak bisa berkata, “orang Israel” dan mengharapkan orang lain mengetahui bahwa saya berbicara tentang “orang Kristen.” Sebagai umat Tuhan, adalah sangat penting bagi kita untuk mengetahui dan mengerti apa yang kita katakan. Kita harus menggunakan nama Alkitab dengan cara Alkitab bila kita ingin diperkenankan Allah.
Mari kita perhatikan, beberapa nama yang sangat penting bagi anak-anak Allah. Alkitab berbicara tentang “gereja.” Kata “gereja” diambil dari bahasa Yunani “ekklesia” yang berarti “dipanggil keluar” atau “perhimpunan.” Kata “gereja” adalah berbicara tentang orang Kristen dan bukan bangunan. Namun dalam agama dunia saat ini, kebanyakan orang berpikir bahwa gereja adalah gedung/bangunan dimana orang-orang berkumpul.
Banyak penggunaan gelar-gelar keagamaan saat ini yang tidak berdasarkan firman Allah. Banyak pelayan atau pemimpin rohani yang senang dipanggil dengan sebutan khusus seperti “Rabbi” (guru), “Bapa” atau “Reverend. ”
Alkitab sangat jelas mengajarkan bahwa hanya ada seorang yang layak untuk menerima gelar agama yaitu Allah (Matius 23:8-12). Beberapa orang juga senang dipanggil “Pastor” atau “Bishop” walaupun mereka tidak bisa memenuhi persyaratan seperti yang dikatakan dalam 1 Timotius 3:1-7 dan Titus 1:5-9. Gereja mula-mula itu sangat senang bila disebutkan orang Kristen saja, “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah Rasul 11:26; band. Yesaya 62:2; Kisah Rasul 26:28; 1 Petrus 4:16; Kisah Rasul 4:12). Semuanya adalah satu di dalam Kristus dan sama dalam panggilannya ( Galatia 3:28).
Lalu bagaimana dengan nama yang kita sebut dalam perhimpunan orang Kristen, apakah hal itu juga penting? Dalam Alkitab kita menemukan beberapa nama yang ditujukan kepada perhimpunan orang Kristen atau jemaat secara khusus, contohnya:
1. Matius 16:18: “JemaatKu.” Hal ini menunjukkan jemaat Kristus.
2. Kisah Rasul 8:1: Gereja. Hal ini menunjukkan dipanggil keluar (ekklesia).
3. 1 Korintus 1:2: “Jemaat Allah.” Menunjukkan milik Allah.
4. Roma 16:16: “Jemaat-jemaat Kristus,” menunjukkan milik Kristus.
5. Efesus 4:12: “Tubuh Kristus.” Menunjukkan milik Kristus.
6. 1 Timotius 3:15: “Jemaat Allah yang hidup,” menunjukkan kepemilikan.
7. Ibrani 12:23: “Jemaat Anak Sulung,” ditunjukkan kepada orang Kristen sebagai Anak Sulung.
Perhatikan, bahwa semua sebutan ini diberikan untuk memberikan pujian dan devosi kepada Allah, Gereja Kristus. Dia yang mendirikan itu. Dia yang menemukan itu. Dia yang membeli. Dia adalah penebus kita. Juru Selamat kita, Raja kita dan sahabat kita. Yesus adalah segalanya bagi orang yang benar-benar Kristen, dikarenakan segala sesuatu yang telah Dia perbuat untuk kita. Lalu mengapa kita menyebut gerejaNya dengan memakai gelar-gelar duniawi? 2 Petrus 3:18, biarlah Tuhan yang dipermuliakan dalam segala sesuatu dan biarlah kita orang Kristen berpadan pada kesetiaanNya.