Aborsi

Kemajuan zaman serta teknologi yang semakin canggih membuat manusia itu semakin mudah untuk melakukan dosa. Bahkan ada banyak orang yang menyalagunakan kemajuan tersebut untuk menghancurkan dirinya sendiri tanpa ia sadari. Manusia sekarang ini cenderung menyukai hal-hal yang serba instant. Makanan yang serba instant, kerja yang serba instant dan obat-obatan yang serba instant, termasuk membunuh dengan instant karena mereka melakukan aborsi dengan hanya menelan sebuah pil atau sebuah kapsul. Jutaan manusia di muka bumi ini melakukan aborsi baik secara instan maupun dengan cara tradisional mengurut atau meminum air tape, dll. Yang anehnya para pelaku ini tidak merasa bersalah sedikitpun. Mereka menganggap melakukan aborsi sama saja dengan mengeluarkan benjolan yang berupa penyakit dari dalam tubuh. Saya akan memaparkan 2 keluarga sebagai contoh yang tidak tidak menyadari bahwa aborsi itu adalah pembunuhan.

(1). Keluarga A. Mereka memiliki lima orang anak, lalu suatu saat si istri memberitahukan kepada suaminya bahwa dirinya sedang hamil. Tetapi si suami menanggapinya begini: “Ya sudah gugurkan saja.” Lalu mereka berdua pergi untuk menggugurkan kandungan itu.

(2). Keluarga B. Si istri menderita penyakit jantung. Kita tahu perempuan yang menderita jantung sangat rawan untuk hamil sama dengan penderita ginjal. Suatu saat si istri yang menderita sakit jantung ini menceritakan kepada suaminya kalau ia sudah tidak datang bulan lagi, berarti ia sedang hamil. Saudara tahu bagaimana respon suaminya? “Kalau kamu kuat teruskan tapi kalau kamu tidak kuat buang saja (gugurkan).”

Coba Anda bayangkan bagaimana entengnya para suami ini merespon para istri itu untuk melakukan aborsi padahal kedua keluarga ini mengaku mereka adalah Kristen, saya yakin ada jutaan pasangan suami istri yang lain yang tidak kita ketahui memiliki pola pikir yang sama dengan kedua keluarga di atas mengenai aborsi. Apakah mereka melakukan aborsi karena mereka kurang mengerti apa itu aborsi? Atau mereka tidak mau tahu. Orang Kristen harus menaruh perhatian khusus tentang aborsi ini, para pelayan gereja harus mengkomunikasikan ini kepada anggota gereja khusus bagi mereka yang mau dan sudah berkeluarga.

Apakah aborsi itu?

1. Menurut The World Book Encyclopedia yang dikeluarkan A Collector’s Printing hal. 14 a tahun 1976 - Aborsi adalah berakhirnya kehamilan seseorang sebelum janin bayi dapat hidup diluar kandungan.
2. Menurut The New Lexicon Webster’s Encyclopedia Dictionary Of The English Language Deluxe Edition, hal. 3 - Aborsi adalah pengeluaran janin bayi dari rahim baik secara paksa maupun secara tidak sengaja.
3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua hal 2 - Aborsi adalah pengguguran kandungan.

Dari semua defenisi di atas tidak ada satupun yang menghalalkan atau mendukung seseorang untuk melakukan aborsi karena aborsi adalah pembunuhan terhadap janin bayi. Janin bayi adalah manusia maka kalau kita membunuh janin bayi berarti kita membunuh manusia, karena itu aborsi adalah pembunuhan terhadap manusia ciptaan Allah. Dan pembunuhan adalah dosa karena membunuh adalah melanggar hukum Allah “Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum” (Matius 5:21). “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13).

Bagaimana dengan pemakaian alat kontrasepsi?

Untuk mengatur atau mengontrol kelahiran anak dan menekan pertumbuhan penduduk pemerintah RI mulai tahun 1970 sudah memasyarakatkan keluarga berencana yang disertai dengan pemakaian alat kontrasepsi. Memang ada banyak alat kontrasepsi yang ditawarkan oleh pemerintah khususnya Departemen Kesehatan antara lain:

1. Diafragma

Alat yang berbentuk mangkok biasanya dibuat dari karet yang bisa menutupi lubang rahim dan mencegah sperma masuk rahim

2. Kondom

Merupakan kantong karet yang tipis yang dipakai untuk membungkus penis selama hubungan badan yang berfungsi untuk menghambat sperma masuk ke liang sanggama.

3. Pil/tablet

Pil atau tablet kontrasepsi mengandung hormon sintetik yang mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur (ovarium) dan mengentalkan cairan di leher rahim sehingga merupakan hambatan bagi sperma.

4. Spermisida

Merupakan senyawa kimia yang membunuh sperma dan tersedia dalam berbagai bentuk; busa vagiral, jeli, krem, tablet vagina, tablet atau aerosol. Alat ini dimasukkan ke dalam liang sanggama (vagina) sebelum hubungan badan.

5. Suntikan atau susuk (implant)

Alat kontrasepsi yang mengandung hormon sintetik seperti yang terdapat dalam kontrasepsi oral tetapi bukan untuk diminum, melainkan disuntikkan (sekali setiap 2-3 bulan) atau sebagai satu set susuk (digunakan sampai 5 tahun) yang dimasukkan ke dalam jaringan bawah kulit lengan oleh dokter dengan bantuan anestesi lokal.

6. Spiral atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

adalah merupakan suatu alat kecil yang biasanya terbuat dari plastik dan tembaga yang dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter. Alat ini berfungsi untuk mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi.

Berdasarkan semua defenisi dari alat-alat kontrasepsi di atas, kita mengetahui bahwa kelima alat kontrasepsi mulai no 1-5 boleh kita gunakan, tetapi spiral atau AKDR kita tidak boleh menggunakannya karena jika kita menggunakan alat itu berarti kita melakukan aborsi. Kita semua tahu proses pembuahan yang telah terjadi antara sperma dan sel telur akan menghasilkan fetus atau zigot. Berarti telah terjadi pembuahan yang akan menjadi cikal-bakal bayi yang disebut dengan fetus atau zigot.

Zigot/fetus adalah janin bayi (manusia)

Sebagaimana yang telah kita singgung di atas bahwa fetus atau zigot adalah hasil pembuahan sperma dan sel telur berarti itu adalah janin bayi atau manusia. Jika ada orang yang mengatakan bahwa zigot atau fetus itu bukan manusia berarti apa? Bukankah fetus atau zigot itu berkembang dalam kandungan dan akan lahir sebagai bayi? Bukankah itu cikal bakal bayi yang akan lahir? Lalu bagaimana orang mengatakan zigot atau fetus itu bukan manusia. Marilah kita lihat bagaimana firman Tuhan menyikapi zigot atau fetus sebagai manusia, dan Daud sendiri mengakuinya dalam Mazmur 139:13-16 “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.” Mazmur 51:7 menyatakan, “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Dari kedua ayat ini kita dapat menyimpulkan bahwa “fetus adalah manusia.”

Bagaimanakah Sikap Orang Kristen terhadap Aborsi?

Bagi sebahagian orang yang memiliki hati nurani yang berdasarkan kasih membicarakan aborsi dengan mereka ini sangat-sangat tidak relevan karena pemikiran mereka atau bayangan mereka tidak pernah ke arah itu. Tetapi bagi orang yang melakukan aborsi hal itu merupakan kebanggaan untuk dibicarakan sekalipun mereka tidak mau membicarakannya secara terbuka dengan orang lain cukup di kalangan mereka sendiri. Orang-orang yang melakukan aborsi dapat digolongkan dengan istilah homohomini lupus yang pengertiannya: manusia yang satu merupakan serigala bagi manusia lain. Memang baru satu tahun yang lalu Indonesia digegerkan oleh Sumanto yang makan daging (mayat) manusia tetapi mengapa kita tidak peduli dengan aborsi yang dilakukan di tempat-tempat lain yang membuat aborsi menjadi bisnis yang menggiurkan. Kalau kita menganalisa di atas kertas seluruh penduduk Indonesia beragama dan saya tahu pasti bahwa semua agama-agama yang ada di Indonesia melarang atau menentang aborsi, tetapi menurut Bahana terbitan bulan April hal 4 - “Untuk Indonesia lebih dari 3 juta nyawa direnggut secara keji setiap tahunnya.” Kalau kita melihat hal ini sungguh ekstrim sekali di negara yang berazaskan Pancasila terjadi pembunuhan tanpa alasan terhadap masa depan bangsa dan negara yaitu bayi-bayi tanpa dosa. Saya yakin aborsi ini bukanlah lagi masalah satu orang, sepuluh orang, seribu orang, tetapi sudah menjadi masalah internasional, karena kasus aborsi sebenarnya merupakan isu krusial sebab menyangkut nyawa anak manusia.

Seandainya Saudara memiliki iman sebiji sesawi dan memiliki kasih terhadap sesama manusia, apakah Saudara akan melakukan pembunuhan sekeji ini? Apakah Saudara akan mendukung aborsi itu? Bukalah mulutmu hai Saudara-saudara! Perangilah aborsi mulai dari diri Saudara kemudian sanak famili dan tetangga-tetangga serta teman-teman Saudara. Angkatlah panji-panji injil Kristus untuk memerangi aborsi. Gunakan firman Tuhan dengan mengajarkannya kepada orang lain. Kalau Saudara dan saya tidak memerangi aborsi, maka kata aborsi akan tetap menjadi momok bagi ratusan juta janin yang karena kodratnya harus “mondok” di rahim sang ibu sebelum ia dapat menghirup udara segar kehidupan di alam bebas. Seharusnya janin-janin bayi akan lahir dan akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa dan pemimpin-pemimpin jemaat Tuhan tapi harus mati di tangan orang-orang jahil yang mengejar keuntungan. Renungkanlah ayat-ayat berikut ini (Ayub 31:15; Pengkotbah 11:5; Yesaya 37:3; Yeremia 1:5 dan Lukas 1:44). Berdasarkan ayat-ayat ini kita mengetahui bahwa janin bayi (fetus) adalah sama di mata Tuhan dengan manusia yang hidup di dunia ini. Sebagai orang yang beriman dan membuat firman Tuhan menjadi standar hidup kita harus memerangi aborsi karena kita adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk menghentikan pekerjaan setan ini. Memang ada banyak badan-badan yang berusaha untuk menghalalkan iblis yang berusaha untuk menghancurkan karya Tuhan. Di dalam Bahana bulan April 2004 hal 37 kita dapat melihat:

Usaha legalisasi aborsi

“Saat ini kita sedang menghadapi tantangan serius berkenaan dengan upaya legalisasi aborsi melalui RUU kesehatan.” Ancaman ini makin nyata justru karena dukungan legalisasi ini datang dari pihak-pihak yang berpengaruh, seperti PKBI, yayasan kesejateraan perempuan dan sejumlah aktivitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) yang sebenarnya diharapkan menjadi pelindung kehidupan. Kendati RUU ini secara tersurat dimaksudkan untuk melindungi kaum perempuan dari praktek pengguguran kandungan yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab sebagaimana termasuk dalam pasal 56 ayat 1 namun secara tersirat hal ini jelas sebagai upaya mengamankan para profesional medis dari tuntunan hukum atas tindakan aborsi sebagaimana diungkapkan oleh dr. P.Y. Kusuma. DSOG yang cukup lama berkecimpung di bagian kandungan dan kebidanan. Dengan tegas dr. Kusuma menyatakan, “legalisasi tidak mencegah aborsi, justru meningkatkan tindak aborsi” sebagai contoh kasus pada tahun 1972 ketika aborsi masih ilegal di Amerika Serikat, tercatat angka 100.000 aborsi ilegal. Setelah aborsi dilegalkan, angka tersebut menjadi 1,5 juta pada tahun 1984. Hal inilah yang sangat dicemaskan oleh Pro life di Indonesia. Di Indonesia pada tahun 1997 akibat kehamilan yang tidak direncanakan 1.000.000 janin dibunuh pertahun. Agustus 1998 penelitian Jawa Post 1.750.000 janin dibunuh pertahun. April 2000, Makasar Post menulis 2.300.000 janin dibunuh pertahun. Mei 2000, Manado Post memperkirakan 2.600.000 janin dibunuh pertahun. Media Indonesia 2 Oktober 2002 melaporkan saat itu 3.000.000 janin dibunuh pertahun.”

Dari informasi di atas kita mengetahui bahwa praktek aborsi semakin lama semakin meningkat, karena itu sebagai orang yang beriman kita harus bekerja keras untuk mengkampanyekan penghentian praktek aborsi. Kita harus mengumandangkannya kepada setiap orang dimana saja dan kapan saja. Sekali lagi saya tekankan aborsi adalah praktek pembunuhan yang disusupkan oleh iblis untuk menjerat umat Tuhan.

Aborsi adalah bisnis yang menggiurkan

Terlepas dari sikap pro dan kontra, aborsi memang telah menjadi suatu komoditas industri yang menggiurkan untuk meraup uang dengan mudah. Menurut majalah Bahana April 2004 hal 38. “Seorang dokter di Amerika yang telah bertobat dr. Bernard Nathanson (Amerika Serikat) yang memiliki rekor menggugurkan sekitar 75.000 kasus aborsi, keterlibatan dokter-dokter di Amerika dalam aborsi ini tidak lepas dengan kalkulasi matematis.” Bila dengan US$ 500.000 pertahun yang hampir keseluruhannya masuk ke kantong si dokter untuk kasus aborsi di Indonesia tarif dokter aborsi ternyata bervariasi, tergantung tempat klinik, dokter yang mengoperasi, status pasien dan umur kandungan. Namun yang pasti aborsi merupakan praktek yang cepat untuk mengumpulkan uang.

Aborsi pada zaman ini bukan lagi sekedar pembunuhan terhadap anak yang tidak dikehendaki tetapi sudah berkembang menjadi industri aborsi dan jual beli mayat bayi untuk berbagai kepentingan seperti yang di tulis di Bahana April 2004 hal 39.

Mayat-mayat bayi itu diperlukan dalam:
1. Penelitian ilmu pengetahuan.
2. Praktek laboratorium mahasiswa kedokteran.
3. Pembuatan obat kanker, parkinson, aids, ginjal, diabetes dll.
4. Bahan campuran kosmetika wanita.
5. Obat awet muda.
6. Obat kuat seksualitas.
7. Kanibalism.
8. Ritual pengikut setanism.

Di samping itu di Cina orang menjual janin bayinya untuk dijadikan santapan orang-orang yang tidak berprikemanusiaan, karena mereka sudah jauh lebih kejam dari Sumanto yang memiliki gangguan jiwa. Banyak restoran-restoran di Cina yang menyediakan sup janin bayi. Zaman memang sudah edan dan manusianya yang edan membuatnya edan.

Kesimpulan:

Dipandang dari sudut manapun aborsi tidak dapat dibenarkan. Baik dari bidang sosial, sejarah dan agama. Aborsi tetap dosa karena aborsi adalah pembunuhan secara keji terhadap ciptaan Tuhan.